SOLOPOS.COM - Michelle Obama memimpin Let's Move untuk memerangi obesitas di Amerika Serikat (Whitehouse.gov)

Solopos.com, WASHINGTON — Kegemukan alias obesitas bagi Amerika Serikat (AS) merupakan hal yang perlu diperangi, salah satu caranya adalah dengan mencantumkan kandungan jumlah kalori termasuk tambahan gula dalam makanan kemasan. Maklum saja, budaya mengonsumsi makanan siap saji yang sangat sarat kepentingan bisnis juga berasal dari sana, meliputi jaringan waralaba yang kemudian menggurita ke seluruh dunia.

Langkah itu kali pertama dilakukan 20 tahun lalu oleh Badan Pengawasan Makanan dan Obat Federal AS dengan mencari cara tepat dalam memerangi kegemukan dan melawan penyakit-penyakit terkait, di antaranya diabetes. Penyakit degeneratif ini sangat strategis dan jadi pemicu penyakit mematikan lain, seperti serangan jantung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

FDA, Kamis (27/2/2014), mengatakan beberapa hal yang akan dicantumkan dalam label makanan kemasan di antaranya jumlah kalori yang dibutuhkan secara rata-rata tiap konsumen dalam sekali penyajian (kemasan). Ibu Negara AS, Michelle Obama, yang memimpin sendiri perang itu dengan meluncurkan ajakan “Ayo Bergerak” guna melawan kegemukan pada anak-anak.

Ekspedisi Mudik 2024

Bersama FDA, Michelle Obama mengumumkan ajakan memerangi kegemukan itu di hadapan publik AS. Anak-anak bertubuh gemuk-bulat mungkin menggemaskan, namun harus diwaspadai kemungkinan dia mengidap penyakit. “Dasar perubahan ini sangat sederhana, Anda perlu pergi sendiri ke toko terdekat, pilih makanan dari rak dan tahu betul bahwa pilihan itu bermanfaat bagi keluarga Anda,” kata Michelle.

FDA telah meminta perusahaan makanan kemasan untuk mencantumkan kandungan gula alami yang terdapat pada buah dan gula tambahan seperti sirup jagung dan sari buah termasuk gula merah dan gula pasir. Sebagai tambahan, pencantuman vitamin juga diminta memasukkan kandungan potasium dan vitamin D, karena selama ini perusahaan hanya diminta mencantumkan kandungan vitamin A dan C. FDA melihat ada kekuarangan akan vitamin D dan potasium.

Dr Dabid Kessler, yang memimpin FDA pada saat cap pertama diciptakan, mengatakan, pembaruan pada cap produksi itu sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. “Label makanan bukan sekedar memberi informasi tetapi juga mendorong industri untuk menciptakan produk-produk yang lebih sehat,” ujarnya dalam wawancara.

“Tidak ada perusahaan yang ingin terlihat jelek dalam capnya.”

FDA memperkirakan pembaruan cap ini akan membuat pihak industri mengeluarkan dana dua miliar dolar sedangkan keuntungan bagi konsumen diperkirakan antara US$20 miliar-30 miliar. Pembaruan itu diberlakukan efektif hingga tiga tahun ke depan, diawali dengan 90 hari untuk menampung pendapat masyarakat, kemudian FDA akan mengambil keputusan akhir.

Ketika sudah ditetapkan, perusahaan mendapat waktu dua tahun untuk menyesuaikan dengan aturan baru tersebut. “Sangat penting dilakukan bahwa perubahan itu didasari atas data ilmiah,” kata Pamela Bailey, Ketua dan Kepala Eksekutif Asosiasi Manufaktur Produk Makanan.

“Sama pentingnya untuk memastikan bahwa semua perubahan itu memberi informasi yang tepat, bukan malah membingungkan konsumen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya