Solopos.com, NEW YORK – Teror 11 September 2001 yang terjadi di New York, Amerika Serikat, menjadi salah satu peristiwa bersejarah. Anggota kelompok militan Al Qaeda membajak pesawat dengan menabrakkannya ke Menara Kembar World Trade Center di New York. Menara tersebut runtuh dalam waktu sekitar dua jam.
Menurut laporan tim investigasi, sekitar 3.000 nyawa melayang akibat kejadian tragis tersebut. Sampai saat ini dampak negatif dari serangan 9/11 masih dirasakan sejumlah penduduk di Kota New York, Amerika Serikat. Belakangan diketahui, tragedi itu nyaris merenggut nyawa King of Pop, Michael Jackson.
Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group
Tapi Michael Jackson berhasil lolos dari maut karena ibunya. Dia sebenarnya dijadwalkan menghadiri pertemuan di gedung World Trade Center hari itu. Namun, dia bangun kesiangan setelah mengobrol dengan ibu dan saudara perempuannya semalam suntuk.
“Syukurlah tidak ada di antara kita yang tahu Michael Jackson harus menghadiri pertemuan di puncak salah satu Menara Kembar itu,” tulis kakak Michael Jackson, Jermaine Jackson, dalam buku You Are Not Alone: Michael: Through a Brother’s Eyes, seperti dikabarkan Independent Online, Sabtu (16/2/2019).
“Kami baru tahu ketika ibu menelepon untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Dia telah meninggalkannya di hotel sekitar jam 03.00 pagi,” sambung Jermaine Jackson.
Setelah bangun, Michael Jackson menelepon balik untuk mengabarkan kondisinya. “Ibu, aku baik-baik saja, terima kasih. Kau membuatku begadang sehingga aku tertidur dan ketinggalan pertemuan itu,” kata Michael Jackson kala itu.
Michael Jackson meninggal delapan tahun setelah teror 9/11. Dia menderita serangan jantung akibat overdosis. Kematiannya membuat dunia, khususnya insan musik berduka.