SOLOPOS.COM - Suasana saat kepulangan Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16, remaja Wonogiri yang hilang setahun lalu, ke rumah neneknya di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Wonogiri mendampingi Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16, remaja Wonogiri yang sempat hilang setahun lalu. Pendampingan diberikan guna memulihkan psikis pascakonflik yang dialami Meyda dengan ayahnya, Gatot Subroto.

Meyda dinyatakan hilang sejak, Minggu (16/5/2021). Hilangnya Meyda sejak setahun lalu diketahui erat kaitannya dengan pelatih silatnya, Nurhayadi. Meyda ditemukan seorang juragan truk asal Jatinom, Ardian di SPBU Jonggrangan, Klaten, Kamis (31/3/2022) malam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pendamping pemulihan psikis dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Wonogiri, Ririn Riyadiningsih, mengatakan awal kepergian Meyda erat kaitannya dengan kondisi yang tidak nyaman di lingkungan keluarga.

Baca Juga: Diduga Kabur Bareng Guru Silat, Ini Pengakuan Meyda Wonogiri

“Setelah melakukan pendampingan, kami langsung mencari Ketua RW setempat. Saya menunjukkan kondisi sebenarnya dan di situ pun ada orang tua. Bahwa ayahnya [Gatot Subroto] mendidik anaknya terlalu keras. Bahkan 50 persen warga di lingkungannya mengakui bahwa Gatot terlalu keras dalam mendidik anak,” kata Ririn, kepada Solopos.com, Rabu (6/4/2022).

Di kesempatan itu, Ririn berusaha memahamkan orang tua untuk tidak mendidik dengan keras. Meski didikan keras dari ayahnya itu memiliki alasan.

“Alasannya karena anaknya pulang malam-malam hingga membuat ayahnya jengkel. Kemudian, sang anak tidak terima karena ayahnya bicara keras di depan teman-temannya. Itu sebenarnya yang membuat anak trauma dan pergi ke rumah neneknya [Kecamatan Girimarto],” ucapnya.

Baca Juga: Cerita Meyda Wonogiri Setahun Kabur & Takut Pulang ke Rumah

Ririn mengatakan seringnya anak pulang malam mengindikasikan belum adanya pola didik yang pas. Meyda yang berulang kali pulang malam tak memiliki arahan sehingga membuat dia nyaman.

Justru yang didapat berupa perilaku kasar dari orang tua. Hal tersebut bertentangan dengan jiwa si anak. Akibatnya, Meyda lebih memilih pergi ke rumah neneknya di Kecamatan Girimarto.

“Dia lebih nyaman di sana dan itu tidak masalah. Kami juga terus memberi motivasi bahwa boleh nyaman tetapi harus bisa berpikir apa yang harus dilakukan ke depan. Tidak boleh terus berdiam diri,” imbuhnya.

Baca Juga: Fakta Baru Pencarian Jejak Guru Silat Meyda Wonogiri

Pelatihan

Selaku pendamping dari P2TP2A Wonogiri, Ririn menawari Meyda mengikuti pelatihan guna mengobati mentalnya selama enam bulan di sebuah asrama di Sukoharjo. Hal itu perlu dilakukan karena Meyda tak bisa hanya berdiam diri di rumah untuk mengobati traumanya.

Di samping itu, kasus yang dialami Meyda mesti menjadi pelajaran bagi semua orang tua. Pola didik anak di masa sekarang, kata dia, tidak bisa disamakan dengan yang zaman dahulu.

“Tidak bisa serta merta harus dengan kemauan orang tua. Tapi bagaimana komunikasi dua arah antara orang tua dan anak yang harus seimbang. Misal kemauan anak tidak sesuai dengan harapan, orang tua cukup mengarahkan saja. Tidak harus dengan kekerasan,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Fakta Guru Silat Meyda Remaja Wonogiri Hilang Misterius

Kanitreskrim Polsek Sidoharjo, Aipda Sanusi, mewakili Kapolsek Sidoharjo, AKP Karjo, mengatakan, aparat polisi sudah berupaya mencari keberadaan Nurhayadi selaku guru silat Meyda. Di antaranya, mencari tahu ke keluarga, teman, bahkan sampai ke Riau.

Hingga kini, upaya pencarian tersebut belum menemui titik terang. Diketahui, rumah keluarga Nurhayadi berada di Kecamatan Girimarto. Usai Meyda menghilang, Nurhayadi juga turut menghilang.

“Dia sudah enggak pernah menghubungi keluarganya setelah membawa kabur Meyda. Kami sudah berkomunikasi dengan keluarga dan mereka mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi,” terang Aipda Sanusi dalam pesan Whatsapp (WA), kepada Solopos.com, Senin (4/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya