SOLOPOS.COM - aufiq Sidik Prakoso Pasokan air sumur Pamsimas di Dukuh Jetis, Desa Tawangrejo, Kecamatan Bayat macet setelah meteran listrik pompa air tersambar petir, Rabu (8/12/2021). Foto diambil Kamis (9/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Meteran listrik sumur Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Tawangrejo, Kecamatan Bayat, Klaten, terbakar akibat tersambar petir. Kondisi itu membuat pasokan air bersih ratusan warga di desa setempat macet.

Sumur Pamsimas berada di Dukuh Jetis. Peristiwa petir menyambar jaringan listrik hingga menyebabkan meteran listrik terbakar terjadi pada Rabu (8/12/2021) sore. Peristiwa itu membuat pompa air tak bisa dinyalakan. Akibatnya, pasokan air bersih warga pengguna sumur Pamsimas macet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Tawangrejo, Susanta, mengatakan sumur Pamsimas itu dimanfaatkan warga dua RW di Dukuh Jetis. “Sejak tadi malam dan sampai sekarang [Kamis (9/12/2021) siang] mengalami krisis air bersih,” kata Susanta saat ditemui wartawan di kantor desa setempat, Kamis.

Baca Juga: Sukarelawan Boyolali Kirim Sayuran ke Kawasan Gunung Semeru

Susanta mengatakan warga pengguna sumur Pamsimas lebih dari 150 keluarga atau sekitar 600 jiwa. Lantaran pasokan air sumur Pamsimas macet, sebagian warga menggunakan sumur gali yang ada di rumah mereka serta membeli air bersih dari para penyedia jasa air di desa setempat.

Selain menyebabkan meteran listrik terbakar, Susanta mengatakan sambaran petir menyebabkan jaringan listrik empat rumah ikut mengalami kerusakan. “Selain jaringan listrik Pamsimas, jaringan listrik empat rumah warga ikut mengalami kerusakan baik kabel maupun instalasi serta barang elektronik. Itu ada di dua RW terdiri dari tujuh keluarga yang terdampak,” kata dia.

Sementara itu, meteran listrik pengganti di sumur Pamsimas sudah terpasang. Hanya saja, pompa air belum bisa dioperasikan. Pengurus sumur Pamsimas masih melakukan perbaikan jaringan listrik pada pompa agar saluran air bersih bagi ratusan warga kembali normal.

Baca Juga: Klaten Diterjang Angin Ribut, Pohon Bertumbangan di Bayat dan Trucuk

Salah satu warga Dukuh Jetis, Yatmo, 70, mengatakan sementara waktu membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhan keluarga. “Sampai sekarang sumur Pamsimas belum bisa dioperasikan. Beli air bersih di dekat sini ada pedagangnya. Satu jeriken ukuran 20 liter itu kalau beli di sana Rp2.500, sementara kalau diantar Rp3.000,” kata dia.

 

Vital

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tawangrejo, Abadi, menjelaskan sumur Pamsimas itu dibangun pada 2009 lalu.  Dia menjelaskan sumur Pamsimas di Dukuh Jetis menjadi salah satu dari lima sumur Pamsimas di Tawangrejo. Keberadaan sumur tersebut cukup vital bagi warga di wilayah Dukuh Jetis.

“Pengguna air dari sumur Pamsimas ini hampir seluruh warga Jetis. Sumber air di balai desa juga berasal dari sumur Pamsimas ini,” kata dia.

Baca Juga: Hotel Bintang Berdiri di Boyolali Kota, Langsung Jadi Gedung Tertinggi

Sambaran petir yang menyebabkan meteran listrik sumur Pamsimas di Desa Tawangrejo tersebut rusak terjadi bersamaan dengan hujan deras disertai angin ribut yang menerjang sejumlah wilayah di Kecamatan Bayat dan Trucuk, Rabu sore. Sejumlah pohon tumbang hingga menutup jalan serta menimpa rumah warga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan penanganan pohon tumbang sudah dilakukan warga dan sukarelawan pada Rabu malam. “Hari ini berlanjut satu lokasi gotong royong di kantor desa [Krakitan] yang atapnya rusak tersambar petir,” jelas Rujedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya