SOLOPOS.COM - Coretan akibat vandalisme banyak ditemukan di sekitar prasasti taman Sekartaji yang terletak di Jl. Tentara Pelajar, Jebres, Solo, Sabtu (28/12/2013). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Taman kota di Solo bukan hanya tampak tak terurus dan dianggap mubazir. Warga yang ditemui Solopos.com juga memberikan kesaksian bahwa taman kota yang tampak lengang pada siang hari justru bisa padat aktivitas pada malam hari.

Warga yang beraktivitas di sebagian taman kota itu umumnya berusia belia. Bahkan ada yang berusia pelajar SMP. Pada pagi harinya, kata warga setempat, bisa ditemukan sisa aktivitas itu. Misalnya, kondom bekas pakai yang bertebaran di sana-sini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Solopos.com, sejak Sabtu (28/12/2013) siang, mengamati situasi Jl. Tentara Pelajar, Jebres, Solo kala lalu lintas kendaraan di lokasi itu masih cukup ramai. Tak banyak pelajar yang antre menunggu bus di perempatan Kandangsapi.

Hanya ada beberapa orang yang terlihat duduk-duduk sembari menunggu bus dan menikmati mi ayam di tepian jalan, tepatnya di sekitar Taman Sekartaji. Kendati terik matahari menyengat, padahal suasana di taman itu cukup teduh dengan banyaknya rerimbunan pohon.

Tampak banyak coretan hasil aksi vandalisme di sekitar bangunan prasasti Taman Sekartaji itu. Jalan setapak yang terbuat dari paving block kurang jelas terlihat. Daun-daun kering dan plastik pembungkus makanan menutupi pedestrian itu. Tiang lampu bercat tembaga masih banyak, namun kaca lampu pecah semua dan lampunya hilang. Ada pula tiang lampu yang terpotong.

Kumuh, tak terurus, demikian kesan yang tercipta di taman Sekartaji buatan pemerintah kota (pemkot) beberapa tahun lalu. “Kalau siang tak terlihat geliat aktivitas di taman itu. Tapi, mulai pukul 19.00 WIB, ada beberapa remaja yang nongkrong di taman itu. Semakin malam, semakin ramai, terutama pukul 21.00 WIB, sudah enggak karuan. Kalau sekadar ambung-ambungan itu biasa. Saya melihat aktivitas itu jadi malu sendiri,” ujar Tinah, 42, seorang ibu beranak dua yang sering lewat di Jl. Tentara Pelajar itu.

Mereka bukan hanya remaja dewasa yang cukup umur. Tinah, yang tinggal di Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, itu sering menjumpai remaja berusia pelajar SMP juga ikut nongkrong di taman pinggir Kali Pepe itu. “Mereka tidak mungkin hanya mengobrol. Bisa jadi, kondom atau alat kontrasepsi ditemukan di sekitar taman itu. Taman itu memang dijarke [dibiarkan] tidak diurusi. Pergaulan remaja sekarang sudah kebablasan, terutama dari pengaruh Internet. Kalau mau lihat lagi di sekitar Jembatan Mojo, Gulon. Kalau malam, mereka seperti tidak tahu malu,” tambahnya saat ditemui Solopos.com di Taman Sekartaji baru yang terletak dekat Pedaringan, Sabtu siang.

Kondisi taman yang memprihatinkan itu tak mendapat perhatian Pemkot Solo. Pemkot justru membangun taman Sekartaji baru yang masih berada di Jl. Tentara Pelajar, sekitar 200 meter dari taman Sekartaji lama, pada 2013. Nilai anggarannya enggak tanggung-tanggung, yakni Rp1,4 miliar. Proyek itu dikerjakan mulai 12 Agustus dan selesai 9 Desember lalu. Secara fisik, taman Sekartaji baru lebih luas dibandingkan taman Sekartaji lama dan fasilitasnya cukup lengkap. Ada dua gazebo lengkap dengan permainan anak di taman itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya