SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar makam di Bong Mojo, Jebres, Solo, Jumat (25/10/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Pembongkaran makam Bong Mojo, Jebres, Solo, memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi ketimbang makam pada umumnya. Pun antara makam satu dengan lainnya di Bong Mojo memiliki level kesulitan yang tidak sama.

Meski menguras tenaga dan membutuhkan usaha ekstra keras, pembongkaran makam orang keturunan Tionghoa itu tetap dilakukan secara manual. Pelaksana pembongkaran makam tidak menggunakan satu pun alat berat untuk membongkar makan yang rata-rata dilapis beton itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pimpinan proyek pembongkaran makam Bong Mojo Solo, Bambang Yuli, mengatakan pembongkaran dilakukan secara manual tanpa melibatkan alat berat. Meskipun akan menguras tenaga, hal tersebut dilakukan karena pertimbangan kemanusiaan.

Panitia Pilkades Wonorejo Sukoharjo Terapkan Denda Rp500 Juta Bagi Cakades, Untuk Apa?

Ekspedisi Mudik 2024

Jenazah yang punya hubungan dengan ahli waris harus diperlakukan dengan baik dan tidak sembarangan.

"Pastinya harus bercermin ke diri sendiri. Tidak mungkin kami menggunakan alat berat untuk memindahkan jenazah. Kami melihat ke diri sendiri tidak akan rela jika keluarga sendiri diperlakukan begitu, makanya kami memilih manual semua tanpa ada alat berat," kata dia kepada Solopos.com, Jumat (25/10/2019).

Hari itu merupakan hari ketiga pembongkaran makam Bong Mojo. Sekitar 30 makam sudah dibongkar hingga akhir hari tersebut.

Kendati demikian, bukan perkara mudah membongkar makam yang rata-rata berukuran besar itu. Pekerja di proyek pemindahan jenazah Makam Mojo sisi timur, Jebres, Solo, itu mengaku ada tingkat kesulitan tersendiri saat membongkar makam-makam itu.

Wakil Menhan Tiba di Kantor, Prabowo Subianto Pulang ke Hambalang

Selain tanahnya keras, makam di tempat tersebut pada umumnya berlapis beton tebal. Pantauan Solopos.com, Jumat, para pekerja harus bekerja ekstra keras hanya untuk membongkar satu makam.

Hal itu lantaran mereka harus membongkar beton di balik tanah untuk bisa mencapai peti jenazah di dalamnya. Masing-masing makam yang rata-rata berukuran 2 meter x 1 meter dengan kedalaman 2 meter lebih tersebut dicor dari atas peti hingga ketinggian hampir rata dengan permukaan tanah sekitarnya.

Makam di Bong Mojo harus dibongkar karena lahannya akan dipakai Pemkot Solo untuk membangun RSUD Jebres. Pembongkaran makam yang berjumlah 190 unit itu bakal berlangsung hingga November mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya