SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pengisian ulang tabung gas di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Pertamina, Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). (Antara)

Solopos.com, SOLO – Akhir tahun 2021, PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan ke publik terkait kenaikan harga jual liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi.

Kenaikan harga berkisar dari Rp1.600 sampai Rp2.300 per kg. Sedangkan, harga LPG subsidi tidak naik atau masih dijual dengan harga maksimal yang telah ditetapkan pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Bisnis.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting selaku Pjs, menyampaikan bahwa kenaikan harga gas nonsubsidi ini disebabkan karena adanya kenaikan harga Contract Price Aramco (CPA) sebesar 847 USD/metrik ton pada November 2021.

Tren kenaikan harga tersebut juga dinilai paling tinggi sejak 2004. Meskipun harga naik, LPG nonsubsidi ini disebut lebih hemat ketimbang gas LPG subsidi. Harga LPG 3 kg (refill) di tingkat pengecer antara Rp14.000 -Rp15.000.  Sedangkan gas 5,5 kg (refill) di tingkat pengecer dijual senilai Rp76.000 per tabung.

Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Operasikan 20 Rig di 2022, Ini Target Produksinya

Dikutip dari situs resmi Bright Gas, berikut sejumlah keunggulan LPG subsidi dibandingkan LPG nonsubsidi:

• Memiliki teknologi DSVS (Double Spindle Valve System) yang dinilai 2x lebih aman untuk mencegah kebocoran LPG.

• Memiliki Seal Cap Hologram pada bagian valve tabung untuk menjamin kualitas dan kuantitas isi LPG.
• Dilengkapi dengan fitur QR Code pada bagian atas Seal Cap Hologram yang dapat discan menggunakan kamera handphone untuk memastikan keaslian produk.
• Dilengkapi dengan fitur Scratch Off pada bagian samping Seal Cap Hologram untuk mengetahui promo yang disediakan Pertamina.
• Berat tabung yang diklaim lebih ringan.
• Terdapat layanan pesan antar melalui telepon atau whatsapp ke PCC 135 atau www.brightgas.co.id yang mempermudah masyarakat dalam pembelian.

Baca Juga: Elpiji 12 Kg di Madiun Tembus Rp180.000, Pemilik Warung Makan Mengeluh

Teknologi DSVS dan Seal Cap Hologram dinilai dapat menjadikan LPG non subsidi ini lebih hemat. Sistem pencegah kebocoran gas serta teknologi valve ganda pada tabung berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih.

Dengan begitu, meskipun harganya dinaikkan, LPG nonsubsidi penggunanya mendapatkan sejumlah keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya