Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Kenteng, Ponjong
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Kenteng, Ponjong. Destana diharapkan dapat membentuk kesiapan warga dalam mengatasi potensi bencana di Desa.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan tahun ini ada tujuh Destana yang dibentuk. “Destana dibentuk dari dana APBD ada dua Destana, dari BPBD Provinsi ada lima Destana yang akan dibentuk untuk meningkatkan kesiap-siagaan terhadap bencana,” ujarnya Selasa (6/3/2018).
Selain itu juga diharapkan dengan adanya Destana dapat membentuk komunikasi yang baik antara Desa dengan Pemkab atau dalam hal ini BPBD. Dalam pembentukan tersebut dikatakan Edy ada beberapa pertemuan yang berupa materi kebencanaan maupun simulasi nantinya.
“Dari materi dasar bagaimana kebijakan kebencanan, pemahaman potensi bencana di Gunungkidul maupun Desa sendiri. Lalu juga ada peta bencana, misal daerah mana yang potensi banjir jika hujan lebih dua jam, atau titik mana yang rawan longsor, dan sebagainya,” kata Edy.
Dalam program ini juga diharapkan para relawan semakin siap menghadapi bencana. Anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) juga diharapkannya bertambah untuk membantu kerja dari BPBD, meminimalisir korban jiwa maupun harta benda.
Kasi Pelayanan Desa Kenteng, Ponjong, Tugiya mengatakan Desanya sebenarnya cukup jarang terjadi bencana, namun menurutnya pembentukan Destana ini cukup penting kedepannya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan masyarakat.
“Cukup jarang untuk bencana, hanya di akhir November 2017 ketika badai Cempaka beberapa titik tergenang air. Namun itu juga sangat jarang. Penambangan galian C juga ada kemarin tapi sekarang sudah berhenti. Pada dasarnya kami mendukung kegiatan ini,” ujarnya.