SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah siswa di Solo tak setuju dengan larangan konvoi kendaraan bermotor yang diputuskan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Sukoharjo dan Solo. Banyak di antara mereka yang nekat akan berkonvoi kelulusan.

Mereka menilai konvoi adalah cara untuk merayakan kelulusan. Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Suyanta, melarang siswa SMA/SMK merayakan kelulusan dengan cara konvoi pada 13 Mei.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang siswa SMKN di Solo, Harimurti, mengatakan puluhan siswa sekolah lain sudah bersiap melakukan konvoi sebagai tanda luapan kegembiraan atas kelulusan.

“Selesai mengikuti ujian nasional dan belajar selama tiga tahun di bangku sekolah, itu [konvoi dengan kendaraan bermotor] wajar. Selain aksi konvoi, kami [rombongan siswa] nantinya juga melakukan aksi coret-coret dan mengendarai kendaraan berknalpot blombongan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di salah satu SMKN di Solo, Jumat (3/5/2019).

Sekolah memang sudah berusaha mencegah aksi konvoi dan coret-coret seragam. Caranya, pengambilan pengumuman kelulusan hanya melibatkan orang tua.

“Katanya pengambilan hasil kelulusan pukul 16.00 WIB. Sepertinya untuk para siswa tidak diperbolehkan masuk mengikuti orang tua,” ujar dia. Namun, cara itu tidak menyurutkan niatan para siswa berkonvoi.

Hal senada disampaikan seorang siswa SMAN di Kota Solo, Ahmad Kusuma. Ada seratusan siswa yang berencana ikut konvoi di sekolahnya dan sekolah lain. Setelah mengikuti konvoi, mereka akan melanjutkan acara di Sarangan, Magetan. “Saya belum tahu lulus atau tidak. Ini bentuk ekspresi kegembiraan saja karena telah selesai sekolah dan telah merampungkan ujian nasional,” ujarnya.

Kepala SMK Sahid Solo, Naim Mabruri, mengatakan pihaknya sudah melarang siswa untuk menggelar konvoi kelulusan. Dia kerap menyampaikan larangan itu kepada siswa dan siswi di sekolah tersebut.

Menurut Naim, aksi konvoi sesudah kegiatan sekolah berada di luar tanggung jawab sekolah. “Kami sudah berkali-kali melarang siswa menggelar konvoi kendaraan. Tapi memang susah. Apalagi kegiatan itu dilakukan di luar sekolah. Kami kesulitan mengontrolnya. Tetapi sekolah akan memberikan sanksi bagi siswa yang ikut konvoi. Surat pengumuman kelulusan siswa tidak akan diberikan,” terang dia saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon. Keputusan itu diambil sebagai bentuk sanksi kepada siswa yang membandel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya