SOLOPOS.COM - Sebanyak lebih dari 200-an karyawan The Alana Hotel and Convention Center Solo mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada Senin (28/6/2021). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Penyuntikan dua dosis Vaksin Sinovac disebut-sebut hanya mampu membentuk antibodi selama enam bulan. Sehingga ada yang menganggap perlu penyuntikn dosis ketiga alias vaccine booster. Benarkah demikian?

Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dirga Sakti Rambe, tidak terlalu sepakat dengan penyuntikan vaksin dosis ketiga. ia hal itu menegaskan belum perlu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah diberikan vaksin, tubuh akan mengenali, oh ini ada komponen dari virus Covid-19 yang sudah dimatikan. Kemudian tubuh akan melawan di mana sel-sel radang akan aktif untuk kemudian akan timbul antibodi atau kekebalan,” jelasnya pada Dialog KPC-PEN, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: BPS Sebut Indonesia Telah Keluar dari Resesi, Ini Indikatornya

Setelah divaksin, sel-sel tubuh juga akan mengingat. Hal ini membuat orang-orang yang sudah divaksinasi bila kemudian terpapar oleh virus penyebab Covid-19, antibodinya segera terbentuk.

“Jadi, orang yang divaksinasi bisa kebal tanpa harus sakit, sedangkan orang yang tidak divaksin nanti dia harus sakit dulu baru kebal,” imbuhnya.

Terkait perlindungan, dokter Dirga menjelaskan sampai saat ini masih terus dipantau oleh para ahli terkait berapa lama durasi proteksi yang bisa dihasilkan.  “Kemarin kita mendengar ramai pemberitaan bahwa setelah 6 bulan proteksinya hilang. Itu tidak benar. Jadi yang betul adalah setelah 6 bulan antibodinya menurun dan itu memang terjadi secara alamiah,” jelasnya.

Sel Memori

Meskipun antibodi turun, lanjut dia, proteksinya masih ada karena orang yang divaksinasi punya sel memori. Setelah 6 bulan pun jika terpapar virus penyebab Covid-19, sel memorinya akan aktif dan kemudian tubuh akan merespons dengan membuat lonjakan antibodi sehingga orang tetap terproteksi.

Baca Juga: Pesisir Pantura Jateng Menolak Tenggelam, Ini Jurus Gubernur Ganjar

Terkait kebutuhan vaksin dosis ketiga, dokter Dirga menegaskan sampai hari ini vaksinasi ketiga hanya untuk tenaga kesehatan.  “Kenapa, karena tenaga kesehatan berisiko banget, berhubungan langsung dengan pasien sehingga perlu diberikan proteksi tambahan,” tambahnya.

Masyarakat umum yang bukan nakes belum perlu vaksinasi tambahan karena pemerintah fokus memperluas cakupan vaksinasi.  “Tidak akan bermanfaat kalau ada orang disuntik tiga kali, empat kali, lima kali, berapa kali pun disuntik, tapi di sekelilingnya belum divaksin Covid-19. Karena yang akan mengendalikan pandemi ini bukanlah kekebalan pribadi, bukan individu, tapi kekebalan komunitas. Makanya pemerintah, Presiden, ngebut agar bisa vaksinasi sehari sejuta, dua juta, ini ketimbang kita menghentikan orang berulang-ulang di orang yang sama. Lebih baik kita fokus memperluas cakupan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya