SOLOPOS.COM - Bupati Madiun Ahmad Dawami meresmikan Laboratorium Mikrobiologi yang dilengkapi mesin PCR di RSUD Dolopo, Sabtu (20/2/2021). (Abdul Jalil-Madiunpos.com)

Solopos.com, CARUBAN — Pemerintah Kabupaten Madiun menambah mesin polymerace chain reaction (PCR) untuk tes swab pasien Covid-19. Mesin PCR itu ditempatkan di RSUD Dolopo. Bupati Madiun Ahmad Dawami meresmikan Laboratorium Mikrobiologi RSUD Dolopo yang dilengkapi mesin PCR itu, Sabtu (20/2/2021).

Rencananya, alat PCR untuk tes swab ini mulai dioperasikan akhir Februari.  Sebelumnya, Pemkab Madiun telah memiliki mesin PCR yang berada di RSUD Caruban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur RSUD Dolopo, Purnomo Hadi, mengatakan alat PCR yang ada di rumah sakitnya merupakan bantuan dari Badan Nasionla Penanggulangan Bencana (BNPB). Mesin PCR itu bisa menguji antara 250 sampai 300 spesimen per hari. “Kehadian Laboratorium Mikrobiologi ini merupakan penghargaan dari pemerintah kepada RSUD Dolopo sebagai slah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19,” kata dia.

Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat Dinilai Tak Lazim, Mengapa?

Ekspedisi Mudik 2024

Purnomo menuturkan untuk pengoperasian mesin PCR ini menunggu register dari Litbangkes. Sebelumnya, laboratorium tersebut telah menjalani Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan visitasi oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Persatuan Dokter Spesialis Mikrobiologi serta Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan Dinkes Provinsi Jawa Timur.

“Pengoperasiannya masih menunggu register dari Litbangkes pusat ya. Mungkin minggu depan sudah bisa beroperasi,” jelas dia.

Tracing & Testing

Lebih lanjut, mesin PCR di RSUD Dolopo ini akan mengkaver pemeriksaan spesimen pasien Covid-19 dari daerah Jawa Timur bagian barat. Hal ini supaya proses tracing dan testing bisa cepat dilakukan.

Bupati Madiun menambahkan pengoperasian PCR di RSUD Dolopo tentu akan mempermudah sekaligus mempersempit tracing kasus Covid-19. Dengan memiliki mesin PCR sendiri, untuk mengetahui hasil tes swab hanya butuh maksimal 2,5 jam. Sehingga setelah diketahui hasilnya positif atau negatif, bisa segera diambil tindakan berikutnya.

Baca Juga: 9 Bulan Diadopsi, Anak Balita Disiksa Hingga Tewas

“Kalau sebelumnya untuk menunggu hasil tes swab bisa tiga hari. Untuk saat ini cukup 2,5 jam. Kalau seseorang diketahui hasil positifnya dalam waktu singkat tentu tracingnya bisa dipersempit karena bisa dicegah untuk isolasi dan mendapatkan perawatan. Bandingkan jika hasilnya tiga hari baru diketahui, orang itu sudah beraktivitas ke mana-mana, kemudian hasilnya positif. Kan tracing-nya luas,” kata bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu.

Dia menjelaskan jumlah uji spesimen pasien dengan mesin PCR di RSUD Dolopo ini bisa mencapai 96 dalam satu putaran. Dengan kemampuan tersebut tentu bisa melayani tes swab pasien dari luar Madiun.

“Satu putaran bisa 96 sampel atau spesimen, lebih banyak jumlahnya. Bisa melayani pasien dari Madiun maupun daerah sekitarnya,” kata dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya