SOLOPOS.COM - Polres Karanganyar Polisi dan masyarakat berkerumun di sekitar lokasi kecelakaan tertabraknya mobil Xenia oleh kereta, di perlintasan tanpa palang di Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Minggu (27/3/2016) pagi. (Istimewa/Polres Karanganyar)

Solopos.com, SOLO - Kasus mobil berhenti mendadak di perlintasan kereta api (KA) kembali terjadi. Kali ini dialami Mobil Honda Jazz milik Budi Widayanto, 54.

Laporan wartawan Solopos, Muh Khodiq Duhri, mobil warga Dukuh Banjarejo, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar ini terhenti di tengah rel tanpa palang di Karangjati, Kalijambe, Sragen, Minggu (16/2/2020) sore. Mobil terhantam dan ringsek tidak berbentuk. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mogok Saat Lintasi Rel, Honda Jazz Terhantam KA di Perlintasan Kalijambe Sragen

Fenomena mobil berhenti mendadak di perlintasan kereta api seperti ini sudah beberapa kali terjadi. Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) punya penjelasan ilmiah terkait persoalan ini.

Kepala Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI Harry Harjadi menyebut akar masalah itu adalah emisi elektromagnet di palang kereta atau kabel penyalur arus listrik di sepanjang rel kereta yang tidak kompatibel.

Menurut Harry tidak kompatibelnya emisi elektromagnet listrik sebuah benda yang berbasis kelistrikan menghasilkan emisi di atas ambang batas. Walhasil, paparan emisi tersebut menimbulkan kekacauan sistem kelistrikan benda lain, tak terkecuali perangkat Electronic Control Unit (ECU), yang merupakan otak dari sebuah mobil.

Mogok Saat Lintasi Rel, Honda Jazz Terhantam KA di Perlintasan Kalijambe Sragen

Padahal salah satu fungsi ECU itu adalah mengontrol buka tutup klep dan semburan bahan di injektor mobil. Akibat, ECU yang terpapar elektromagnetik di atas ambang batas itulah, maka injektor berhenti bekerja. Mobil pun mogok, dan saat kereta melintas berpotensi terjadi kecelakaan.

Penjelasan pakar LIPI itu juga dibenarkan General Manager Technical Service Division PT Toyota-Astra Motor (TAM) 2015, Dadi Hendriadi.

"Penjelasannya masuk akal, gelombang elektromagnet bisa mempengaruhi arus-arus di dalam ECU maupun di luar ECU. Kan Fuel Injection system terdiri dari sensor-sensor ECU, dan aktuator-aktuator yang bekerjanya melalui kiriman sinyal-sinyal listrik," ujarnya dilansir Detik.com, 8 Juni 2015.

Mogok Saat Lintasi Rel, Honda Jazz Terhantam KA di Perlintasan Kalijambe Sragen

Pabrikan bukannya menghiraukan fakta ini, pabrikan justru sudah memperhitungkan faktor-faktor emisi elektromagnet dan pengaruhnya terhadap kinerja sistem di mobil. "Tapi kalau terpapar emisi elektromagnet yang besar, bisa aja ada pengaruhnya," ujar Dadi.

Mengenai risiko tertabrak di pintu kereta, Dadi menyarankan, kalau misalnya kereta akan lewat sebaiknya jangan nekat menerobos perlintasan kereta. "Jadi kalau ada masalah, masih ada waktu untuk mendorong mobil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya