SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL—Ada puluhan hektare lahan pertanian di Bantul dilaporkan tercemar tambak udang dan petani di kawasan pesisir mengaku mengalami kerugian atas kejadian itu.

Petani Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Suparman, mengungkapkan di desanya ada sekitar 15 hektare lahan pertanian yang rusak akibat terkena uap air asin dari kincir tambak udang serta terpapar limbah tambak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Limbah dan uap air yang dihasilkan dari perputaran kincir itu menyebabkan tanaman bawang merah dan cabai mengering. “Daun-daun tanaman sekarang kering terkena air asin,” ungkap anggota Forum Aspirasi Masyarakat Petani dan Peternak Samas (Ampas) ini, Senin (8/9/2014).

Rusaknya tanaman akibat terpapar air asin dan limbah tambak itu membuat produksi cabai dan bawang merah turun sampai 50% dibanding musim panen sebelumnya.

Padahal, petani saat ini sudah dirugikan akibat anjloknya harga jual tanaman seperti bawang merah akibat maraknya bawang impor.

Tidak hanya merusak tanaman, Suparman menyebut sekitar lima hektare lahan pertanian kini tidak dapat ditanami akibat tercemar limbah tambak. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan lahan yang telah rusak itu.

Petani menyayangkan merebaknya tambak udang di kawasan pesisir yang mayoritas dikuasai para pemodal tersebut. Selain menyebabkan masalah lingkungan, keberadaan tambak juga menggeser lahan pertanian warga.

Keberadaan tambak itu banyak berdiri di atas lahan Sultan Grond. Selama ini limbah tambak udang selalu diklaim dibuang ke laut namun faktanya berbeda.

“Dibuang sembarangan ke lahan sekitarnya. Itu yang membuat tanaman rusak,” papar Suparman.

Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Sri Supatmi mengatakan instansinya belum mendata total kerusakan lahan pertanian yang terjadi di kawasan pesisir akibat tambak udang.

“Menunggu instruksi Bappeda [Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya