Solopos.com, SRAGEN — Dua pagupon atau kandang burung yang disediakan di Taman Kridoanggo Sragen ditinggalkan oleh burung merpati yang beberapa bulan lalu ditempatkan di pagupon itu.
Padahal pagupon itu sengaja dipasang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen untuk menyemarakkan Taman Kridoanggo dengan merpati seperti halnya di Taman Sukowati dan Alun-alun Sasana Langen Putro.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Berdasar pantauan “Dulu pernah dikasih beberapa ekor burung, namun burung itu pergi entah ke mana. Baru dua pekan ini dikasih lagi burungnya. Sempat diberi pakan sama yang jaga warung makan di sini. Tapi, sekarang burung-burung itu sudah tidak ada lagi. Gak tahu kemana. Mungkin ke alun-alun karena di sana juga ada burung merpati,” kata Susilo, 25, warga sekitar kala berbincang dengan Kabid Pengawasan Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, Budi Wibowo, mengatakan pagupon dipasang tiga bulan lalu di Taman Kridoanggo. Beberapa ekor merpati sudah dikandangkan di lokasi dengan harapan mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan taman. Akan tetapi, burung-burung merpati itu justru pergi meninggalkan kandang. “Mungkin terlalu overcrowded. Di taman ada banyak orang. Taman itu terbuka 24 jam. Dari siang sampai malam tetap ramai. Taman itu juga dekat jalan raya. Mungkin karena itu, burung-burung itu memilih pergi,” jelas Budi Wibowo.
Terkait masalah itu, Disperkim Sragen terus berupaya menjaga burung-burung merpati itu tidak pergi meninggalkan Taman Kridoanggo. Salah satu caranya dengan meninggikan pagupon yang akan dilakukan dalam waktu dekat. “Kami masih mempelajari karakteristik dari burung merpati itu seperti apa. Kalau mungkin burung itu tidak terlalu suka tinggal di taman yang ramai ya harus ada formula lain yang perlu dicoba,” paparnya.