SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN –&nbsp;</strong>Suhu cuaca Minggu (19/8) siang kemarin menunjukkan 32 derajat Celcius. Orang-orang setia berbaris di balik pagar hitam sepanjang jalan pemuda kawasan Alun-Alun Klaten menanti <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180730/493/930903/video-wanita-jatuh-saat-konvoi-moge-klaten-ini-penjelasan-kapolres" title="Video Wanita Jatuh Saat Konvoi Moge Klaten, Ini Penjelasan Kapolres">konvoi</a> mobil hias lewat.</p><p>Konvoi mobil hias dibuka oleh kontingen dari Kecamatan Delanggu. Daerah penghasil beras ini menampikan sejumlah seni instalasi menyerupai arsitektur joglo di atas mobil pikap. Di mobil itu terdapat dua patung tokoh mirip Srikandi sedang memegang busur panah. Tak lupa, sejumlah perempuan duduk di instalasi mengenakan kostum Srikandi sembari memegang busur panah.</p><p>Menyusul di barisan berikutnya, kontingen RS PKU Muhammadiyah Delanggu dengan tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Di hadapan Bupati Klaten Sri Mulyani dan jajaran Forkompimda, sejumlah peserta berpakaian oranye memperagakan simulasi penanganan korban. Dalam hitungan detik, korban sudah ditandu dibawa ke dalam ambulans.</p><p>Karnaval terus berjalan disusul oleh kontingen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, personel Pemadam Kebakaran (Damkar) hingga Dinas Kesehatan. Barisan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Penanggulangan Bencana pun turut memeriahkan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20110726/493/108709/karnaval-hari-jadi-klaten-kontingen-tamu-luar-daerah-lebih-pikat-penonton" title="Karnaval hari jadi Klaten, kontingen tamu luar daerah lebih pikat penonton">karnaval</a> menggunakan sepeda motor roda tiganya. Iring-iringan BPBD Klaten menjadi pembuka instalasi raksasa miniatur gunung Merapi. Instalasi berwarna abu-abu bertekstur kasar dengan rekahan besar di puncaknya menjadi ciri khas gunung Merapi. BPBD mengusung tema Amrih Lestari Rinengkuh Merapi.</p><p>Tak hanya itu, Komunitas Mancing Mania Klaten (KMMK) juga menghadirkan replika ikan di mobil pikap. Ikan itu digambarkan sedang memakan umpan pemancing atau dikenal dengan istilah strike. Seorang pemanding berdiri di mobil lain dengan pancing dan tambang raksasa. Ikan diperagakan sedang melawan tarikan kail atau ikut tertarik dengan memainkan gas dan rem secara tiba-tiba serta berjalan sedikit berkelok. Aksi itu kontan mengundang riuh rendah tawa hadirin.</p><p>Karnaval hari itu diikuti oleh 54 kontingen dari berbagai elemen mulai organisasi perangkat daerah (OPD), lembaga kesehatan, pemerintah kecamatan, perusahaan daerah, swasta, dan beragam kounitas seperti Volunteer Jalan Indonesia Bangkit (Vorjib), KMMK, Klaten Classic Community, dan lainnya.<br />&ldquo;Semua orang bersuka cita memamerkan karya untuk menghibur warga Klaten dan sekitarnya. Karnaval ini menjadi bagian dari peringatan HUT ke-73 RI dan peringatan Hari Jadi ke-214 Kabupaten Klaten,&rdquo; kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di sela-sela acara.</p><p>Pada kesempatan itu, hadir pula anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kadarwati. Ia berharap potensi yang dipamerkan bisa ditambah merambah ke kuliner. Sebab, kuliner menjadi salah satu bagian dari promosi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20140816/493/527232/pariwisata-klaten-pengelolaan-kurang-maksimal-pemkab-bikin-integrasi-solo-jogja" title="PARIWISATA KLATEN : Pengelolaan Kurang Maksimal, Pemkab Bikin Integrasi Solo-Jogja">pariwisata</a> Klaten. &ldquo;Ajang karnaval ini menjadi cara promosi ke publik khususnya bidang kuliner,&rdquo; tutur Kadarwati.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya