Meriahnya Karnaval Jogja Fashion Week Bertema Flora Fauna

Karnaval Jogja Fashion Week kembali digelar oleh Dinas Pariwisata DIY.

Harianjogja.com, JOGJA-– Karnaval Jogja Fashion Week kembali digelar oleh Dinas Pariwisata DIY. Bertempat di sepanjang jalan Malioboro, sebanyak kurang lebih 1.000 orang turut menjadi peserta dalam penyelenggaraan tahun ke-12 tersebut. Tak hanya gelaran pawai karnaval saja, setiap peserta berlomba untuk mendapatkan juara penampilan terbaik.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta mengatakan karnaval di jalan Malioboro tersebut menjadi salah satu bagian dari rangkaian acara yang telah digelar sejak Rabu (23/8/2017) lalu yang berfokus di gedung Jogja Expo Center (JEC).

Bertema ‘Abinaya Anagya’ , Aris menjelaskan bahwa istilah tersebut diambil dari Bahasa Sanskerta yang berarti Semangat yang Terus Berkobar.  Berharap dengan penyelenggaraan tersebut dapat terus meningkatkan semangat bagi jiwa muda untuk terus berkarya.

Dalam pelaksanaannya, karnaval dimulai pukul 15.00 WIB dengan mengambil start di Halaman Kantor Dinas Pariwisata DIY dan berakhir di area Titik 0 km. Diikuti sebanyak 30 kelompok dengan 23 peserta dalam daerah dan 7tujuh peserta lainnya dari luar daerah seperti Banyuwangi, Malang, Solo, dan Salatiga.

Peserta menggunakan kostum yan beraneka ragam kreasi serta hiasan yang unik dengan dominasi berunsur kemeriahan flora dan fauna. Selain pesta kostum, karnaval tersebut juga menjadi ajang perlombaan bagi para peserta.

“Ada 21 kelompok yang mengikuti lomba karnaval, sementara 25 orang menjadi peserta lomba Busana Fantasy,” kata Aris.

Beberapa kriteria disebutkan Aris bagi para peserta lomba di antaranya yakni
Kesesuaian tema dan ketentuan, Ide dan gagasan, Harmonisasi, total look, serta Performance dan interaksi kepada penonton. Masing-masing peserta yang berhasil memenuhi kriteria penilaian dengan sempurna berhak mendapatkan tropi dan uang pembinaan.

Pada lomba karnaval, akan diambil tiga juara utama dan tiga juara harapan. Juara I mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp12 juta, juara II mendapatkan Rp11 juta, juara III sebesar Rp10 juta. Sementara untuk juara harapan masing-masing mendapatkan Uang pembinaan sebesar Rp9 juta untuk harapan pertama, Rp8 juta harapan kedua, serta Rp7 juta juara harapan ketiga.

Uang pembinaan pun diberikan kepada pemenang lomba busana fantasi yakni juara I sebesar Rp8 juta, juara II Rp7 juta , dan juara III Rp6 juta. Sementara juara harapan I,II,II berturut-turut mendapatkan hadiah Rp6 juta, Rp5 juta, dan Rp4 juta yang diserahkan secara langsung di Jogja Expo Center sekaligus sebagai rangkaian menutup event Jogja Fashion Week 2017.

Aris menyebutkan, gelaran karnaval tersebut juga sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Pada tahun 2016 kunjungan wisatawan ke DIY mencapai 4,2 juta. Pihaknya telah merancang bulan Agustus sebagai biulan yang menjadi wadah pertunjukan atau hiburan kepada masyarakat.

Selain itu juga diharapkan menjadi kesempatan bagi para kreator di DIY khususnya untuk mengembangkan kreatifitasnya dan Aris mengaku telah siap untuk membantu bidang promosinya.

“Dari sisi kepariwisataan diharapkan kunjungan wisata ke DIY bisa meningkat hingga 15 persen melalui event seperti ini, menyambung sejumlah event yang kerap digelar sebelumnya,” kata dia.

Setiap tahunnya, Jl Malioboro kerap digunakan untuk giat karnaval seperti karnaval pembangunan saat peringatan 17 Agustus, Malioboro Street Performance, sejumlah event yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Jogja.

“Event ini sebagai salah satu bentuk promosi pariwisata DIY selain giat pengembangan destinasi. Semaksimal mungkin SDM pariwisata memberikan pelayanan pariwisata terbaik untuk masyarakat,” tutupnya.