SOLOPOS.COM - Warga mengikuti kirab penyerahan fosil temuan masyarakat Desa Manyarejo kepada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, pada Kamis (10/11/2022). (Istimewa/ Instagram @sangirankita).

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan warga ikut ambil bagian dalam acara kirab penyerahan fosil temuan masyarakat Desa Manyarejo kepada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, pada Kamis (10/11/2022) sebagai salah satu bentuk peringatan hari pahlawan.

Kirab fosil tersebut merupakan salah satu acara dalam kegiatan Festival Budaya Krajan Keker yang telah berlangsung hampir sebulan. Festival tersebut diwarnai dengan penampilan seni tari, workshop membatik, workshop menari, dan pasar kuliner tradisional yang berpusat di depan Museum Manyarejo, tepatnya di Rumah Joglo Mbah Tugi, Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu panitia Krajan Keker, Paimin, mengatakan kirab fosil tersebut dimulai dari lokasi temuan fosil, fragmen puluhan fosil tersebut ditemukan oleh warga kemudian dibawa ke Musuem Bukuran, Desa Bukuran.

“Kirab diikuti oleh warga setempat, guru dan siswa SDN Manyarejo, dosen dan mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, tokoh masyarakat setempat, dan pemerintah Desa Manyarejo. Kemudian dari elemen Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dan tokoh agama,” terangnya Paimin pada Solopos.com, Jumat (11/10/2022).

Peserta kirab tersebut berjumlah ratusan orang. Setelah temuan fosil masyarakat diserahkan kepada BPSMP Sangiran untuk diidentifikasi dan dikonvervasi. Temuan fosil tersebut selanjutnya bisa mudah dikelola oleh masyarakat Desa Manyarejo melalui Perkumpulan Brayar Krajan Sangiran untuk pemanfataanya.

Kirab fosil tersebut diakhir dengan penampilan tari rempeg balung buto dan tari buto grejug.

Dikutip Solopos.com, pada Minggu (13/10/2022), dalam akun Instagram BPSMP Sangiran, @sangirankita. Kepala BPSMP Sangiran, Iskandar Mulia Siregar mengatakan kirab fosil tersebut ditujukan oleh menyuarakan kepada dunia akan pentingnya mencintai dan melestraikan fosil sebagai bukti kehidupan masa lalu, yang juga merupakan warisan untuk generasi yang akan datang.

“Selain itu, kirab fosil merupakan wujud kontribusi nyata dan peran aktif masyarakat yang tinggal di lingkungan Situs Sangiran,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya