SOLOPOS.COM - Pasien positif Covid-19 di Banyudono, Boyolali, yang dinyatakan sembuh, disambut dengan drumben oleh warga saat pulang dari rumah sakit, Senin (22/6/2020). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pasien positif Covid-19 asal Banyudono, Boyolali, yang dinyatakan sembuh mendapat sambutan meriah dari warga sekitar tempat tinggalnya, Senin (22/6/2020).

Saat diantar pulang, pasien tersebut disambut iringan drumben. Pasien dimaksud berinisial SM, 73, dan tercatat sebagai kasus 031. SM terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2 Juni 2020 dan sembuh pada 20 Juni 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Senin, SM diantar pulang oleh tim medis dan petugas Dinas Kesehatan Boyolali. Setelah tiba di daerah tempat tinggalnya, pasien asal Cangkringan itu disambut musik drumben dan tarian.

Kades Positif Covid-19, Kantor Desa Bekonang Sukoharjo Sementara Dikosongkan

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua RT 007 Dukuh Cabean, Desa Cangkringan, Banyudono, Boyolali, Joko Susanto, mengatakan penyambutan itu sebagai dukungan moral bagi warga positif Covid-19 yang sembuh.

"Idenya dari warga yang antusias menunggu kedatangan warga kami yang sudah sehat dari rumah sakit di Boyolali," kata Joko Susanto dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (23/6/2020).

Selain SM, Dinas Kesehatan Boyolali juga memulangkan pasien positif Covid-19 nomor 033 berinisial YP, 53, dari Desa Dukuh, Banyudono.

Sudah Lansia, Penabrak Mesin SPBU Bhayangkara Solo Terancam Dipenjara 5 Tahun

Dia terkonfirmasi positif Covid-19 pada 7 Juni 2020 dan sembuh pada 22 Juni 2020. Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan SM sebelumnya dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Kedisiplinan Pasien

Sedangkan YP, pasien positif Covid-19 yang juga dari Banyudono dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau RSDC Boyolali. Menurutnya, kedisiplinan pasien saat menjalani perawatan serta dukungan warga sangat membantu proses penyembuhan.

"Dengan semangat dan dukungan seluruh masyarakat Banyudono, keduanya bisa sembuh. Warga menerapkan program Jogo Tonggo, karantina mandiri, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," terang Ratri dalam rilis tersebut.

Bejat! Guru Olahraga di SMP Karanganyar Cabuli Murid hingga Hamil

Dokter penanggung jawab RSDC Boyolali, Nugroho, juga menyampaikan dalam proses penyembuhan pasien, yang terpenting adalah rasa nyaman dan menyenangkan untuk pasien.

Dengan begitu, para pasien merasa berada di rumah sendiri. "Kami dari awal sudah memotivasi pasien agar merasa nyaman dan senang, itu sangat membantu sekali secara psikologis selain dari terapi kami," terang Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya