SOLOPOS.COM - Keseruan para warga mengikuti kirab sedekah bumi di wilayah Kelurahan Siwalan, Gayamsari, Kita Semarang, Sabtu (25/6/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG -Ribuan warga Kelurahan Siwalan, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengikuti kirab sedekah bumi, Sabtu (25/6/2022) sore. Peserta kirab terlihat membawa gunungan hasil bumi, hiasan becak dan sepeda, hingga warga juga mengenakan pakaian adat Jawa.

Menariknya peserta kirab diikuti dari 4 RW yang ada di Kelurahan Siwalan. Setiap RW mengusung ciri khas berbeda-beda yang tampak dari penampilannya untuk untuk memeriahkan sedekah bumi di wilayah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua panitia sekaligus Ketua LPMK, Nuryanto, menyampaikan kirab sedekah bumi di Siwalan mewujudkan rasa syukur atas hasil bumi yang selama ini dinikmati masyarakat.

“Kirab ini final dari acara sedekah bumi, di mana warga Siwalan memberikan sedekah kepada bumi yang selama ini kita nikmati bersama. Untuk memberikan sedekah kepada bumi yang doanya tentu kepada Gusti Allah,” ujar Nuryanto kepada Solopos.com, Sabtu sore.

Ia menjelaskan, setiap RW membawa ciri khas hasil buminya kemudian berkumpul di SMA Kesatrian 2 Semarang. Setelah itu, arak-arakan bersama menuju ke Kelurahan Siwalan untuk menyerahkan hasil bumi kepada Lurah Siwalan.

Baca juga: Bukan Carlos Fortes, Ini Pemain Termahal PSIS Semarang

Nuryanto mencatat, jumlah RW 001 yang ikut sebanyak 200 orang, RW 002 sebanyak 200 orang, RW 003 diikuti 200 orang, dan RW 004 yakni sebanyak 150 warga. Totalnya, masyarakat yang mengikuti sekitar 1.000 orang. Namun demikian, dari jumlah tersebut setiap RW menampilkan ciri khasnya masing-masing.

” RW 1 tampilkan klotekan, hasil bumi tumpengan, dan gambar gunungan wayang. Sedangkan RW 2, gunungan hasil bumi, buah-buahan dan sayur-sayuran. Dan RW 3, tumpengan yang bertumpuk empat. Sedangkan RW 4 menampilkan rebana,” ujarnya.

Saat ditanya perbedaan perayaan sedekah bumi pada tahun ini, Nuryanto mengaku hal itu terlihat dari turut sertanya para remaja dan anak-anak muda dalam kegiatan ini. “Tahun-tahun sebelumnya, prosesi apitan biasanya hanya bapak- ibu saja. Saat ini, mengoptimalkan remaja, karang taruna, dan masyarakat muda,” ujarnya.

Baca juga: Sangar! Sedekah Bumi, Warga Jepara Perang Obor, Saling Pukul dengan Api

Perayaan Sedekah Bumi di Siwalan Semarang ini ditutup dengan pertunjukan wayang kulit yang menampilkan dalang Ki Agus Setiawan dari Boja, Kendal. Pantauan Solopos.com, peserta kirab mulai berkumpul di SMA Kesatrian 2 Semarang sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah itu, sekitar pukul 18.30 WIB, para peserta mulai berjalan menuju ke Kelurahan Siwalan.

Sesampainya di kelurahan, para peserta kirab melakukan atraksi seperti barongsai. Kemudian, setiap RW mengantre untuk menyerahkan gunungan sedekah bumi kepada lurah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya