SOLOPOS.COM - Nelayan berebut miniatur kapal yang berisi kepala kerbau dalam acara tradisi Larungan di Kabupaten Jepara, Senin (9/5/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, JEPARA  — Prosesi larungan kepala kerbau yang digelar bertepatan dengan tradisi Syawalan berlangsung meriah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Senin (9/5/2022). Sekitar pukul 06.00 WIB, ratusan warga bahkan sudah memenuhi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu untuk menyaksikan proses tersebut.

Pantauan Solopos.com, kepala kerbau dilarung dengan menggunakan perahu miniatur yang dilengkapi dengan sejumlah sesaji. Perahu miniatur itu kemudian diarah dengan perahu-perahu besar dari Dermaga TPI Ujungbatu menuju titik larungan.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ratusan kapal nelayan turut mengiringi prosesi larungan tersebut. Sesampainya di sebelah timur Pulau Panjang, Bupati Jepara, Dian Kristiandi, bersama sejumlah pejabat langsung melarung kepala kerbau yang ditempatkan di miniatur perahu.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat akan di larung, belum sempat menyentuh air, belasan nelayan dengan masing-masing kapalnyan sudah bersiap-siap mendekat. Mereka pun langsung menceburkan diri ke laut untuk berebut kepala kerbau dan sesasi yang berisi ingkung, jajanan pasar, kupat, dan lepat.

Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan tradisi Larungan yang digelar sebagai rangkaian Pesta Lomban pada tahun ini memang digelar berbeda dari dua tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada tahun ini acara tersebut boleh diikuti masyarakat umum. Selama dua tahun terakhiri, tradisi Larungan dan Pesta Lomban di Jepara digelar secara terbatas karena pandemi Covid-19. Tahun ini total ada sekitar 109 perahu nelayan yang turut memeriahkan tradisi tersebut.

Baca juga: Mengenal Tradisi Lomban dan Larungan di Jepara, Digelar Seusai Lebaran

“Kemungkinan jumlahnya lebih dari itu [199 kapal]. Ini karena banyak nelayan dari daerah lain yang juga mengikuti acara ini. Kami bersyukur hingga acara selesai, berjalan lancar dan tidak ada kendala,” ujar Andi, sapaan Bupati Jepara.

Bupati Jepara mengatakan tradisi Larungan dan Pesta Lomban digelar dalam rangka melestarikan tradisi peninggalan leluhur. Selain itu, tradisi ini juga digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan nelayan selama satu tahun terakhir.

“Kami semua patut bangga karena perayaan kembali digelar secara meriah,” ujarnya.

Baca juga: Crazy Rich Jepara Dicuekin Ganjar: Mungkin Karena Saya Orang Kampung

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jepara, Sudiyatno, mengatakan selama dua tahun tangkapan ikan menurun hingga 30 persen. Dengan digelarnya tradisi Larungan itu, ia pun berharap tangkapan ikan nelayan di Jepara kembali melimpah.

“Semoga nelayan juga diberikan keselamatan saat mencari ikan di laut. Semoga Allah SWT mengabulkan permohonan para nelayan Jepara agar tahun ini hasil tangkapan di laut lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Sudiyatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya