Solopos.com, SEOUL– Perayaan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) berlangsung meriah. Hadirnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi momen paling berkesan bagi diaspora Indonesia di Korsel sejauh ini.
Seperti Muntianingsih alias Mumun, 48, yang menjadi salah satu warga yang memotori bazaar UMKM subsektor kuliner di KBRI Seoul. Mumun menyajikan es teler, bakso, dan jajanan pasar, Selasa (6/6/2023) pukul 11.00 hingga 15.30 waktu setempat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mumun bersama kakaknya mengisi stan kuliner lalu menerima kunjungan Gibran, istrinya yang juga Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Kota Solo Selvi Ananda, dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto, dan istrinya, Susi A. Sulistiyanto.
Mumun berbincang dengan Gibran dan Selvi. Dia juga menyajikan kuliner nusantara bagi Gibran, Selvi, Gandi, para diplomat, serta tamu undangan di ruang VIP KBRI Seoul. Para pengunjung bazaar UMKM adalah masyarakat umum, mahasiswa, keluarga KBRI Seoul, dan warga negara Korsel.
“Alhamdulilah kami senang, ini kali pertama selama di Korea terlibat Bazaar UMKM, ada tur keliling kayak Mas Gibran kemarin. Sebelumnya belum pernah ada hal seperti itu, kami merasa sangat berterima kasih kepada Mas Gibran pada 50 tahun diplomatik Indonesia dan Korea kerja sama dengan Hyundai,” kata dia, Rabu (7/6/2023) petang.
Warga Kediri, Jawa Timur itu menginjakkan kaki di Korsel pada 2007 lalu membuka usaha warung 2009. Mumun menikah dengan warga negara Korsel dikarunia dua anak masing-masing kini usia kelas IX SMP dan Kelas IV SD.
“Saya melihat peluang itu banyak, aku belajar memberi fasilitas untuk yang liburan dan ingin mencicipi masakan Indonesia dengan membuka warung sejak 2009. Sejak itu saya gak ada ngambil chef. Aku tangani sendiri, aku gak pernah ambil chef soalnya ini lo masakaan ku bukan warung cuma nama tapi kita yang punya terjun sendiri,” ujar dia.
Resto Mbok Mumun buka setiap hari pukul 09.30 hingga 21.00 waktu setempat. Kadang Resto Mbok Mumun buka 24 jam selama liburan musim panas. Para pelanggan, antara lain warga negara Indonesia, Korsel, Myanmar, dan Amerika Serikat.
Menurut dia, perayaan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korsel paling berkesan. Sejauh ini dia tidak pernah mengenal Duta Besar Indonesia untuk Korsel maupun wakilnya. Interaksi bersama pejabat Dubes dengan dia kurang sejauh ini.
“Saya berharap semoga semua apa yang ada di Indonesia dan hasil UMKM yang bisa diekspor ke Korea itu ekspor saja. Supaya teman-teman kita di Korea bisa menikmati hasil negara sendiri bukan dari luar negeri,” paparnya.
Mumun mengklaim warga negara Korsel juga menyukai produk Indonesia. Misalkan mereka kebanyakan makan sate, nasi goreng, dan mi goreng.
Ibu dua anak itu menambahkan pernah mengalami kesulitan mendapatkan bahan makanan atau bumbu untuk masakan khas nusantara di Korsel 2009 sampai 2013. Namun, kini mudah dengan meminta bantuan warga negara Vietnam atau Thailand namun dengan harga yang lebih mahal.
Gandi menjelaskan bazaar UMKM dilakukan kali pertama setelah pandemi Covid-19. KBRI Seoul melakukan kurasi bagi UMKM yang terlibat. PBRI Seoul akan terus mempromosikan diplomasi ekonomi kreatif subsektor kuliner kepada masyarakat Korea.
“Baik di Indonesia maupun di Korsel , UMKM memainkan peran integral sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Dalam rangka Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan, bazaar ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Wali Kota Solo, Mas Gibran. Masyarakat Indonesia datang berbondong-bondong untuk bertemu Mas Wali Gibran,” jelasnya melalui keterangan tertulis.
Sementara itu, Gibran menjelaskan kekagumannya kepada masyarakat Indonesia di Korsel yang bekerja keras mempromosikan produk kulinernya. Gibran pernah mempromosikan karya UMKM di Paris melalui pagelaran bertajuk Java in Paris 2022.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
