SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Real Mataram bingung memutuskan melanjutkan merger atau pindah ke Madiun, Jawa Timur, akibat belum finalnya keputusan PSSI soal sistem kompetisi musim ini.
   
CEO Real Mataram Erik Setiawan mengungkapkan belum bisa memberikan batas waktu penyelesaian persoalan internal kepada manajemen PSS Sleman tanpa ada keputusan resmi dari PSSI soal kompetisi.
   
Pasalnya, deadline penyelesaian internal PSS serta proses merger yang berjalan akan tersendat karena semua bermuara pada keputusan PSSI tentang kompetisi level tertinggi. Dari pemberitaan di media massa, Erik mengungkapkan level satu diprioritaskan untuk klub Indonesian Super League (ISL) dan empat tim promosi, dengan persyaratan lolos verifikasi induk organisasi sepak bola Asia (AFC).
   
“Artinya, semua klub akan berpacu dengan waktu. Kalau itu terjadi, maka klub-klub di luar itu akan ikut level kedua dan pasti jumlahnya banyak, bisa 50-an klub dibagi dalam beberapa zona,” kata Erik, Selasa (20/9).
   
Jadi, menurut Erik, pada 24 September seusai PSSI mengumumkan sistem kompetisi yang sebenarnya, barulah Real Mataram mengambil beberapa opsi seperti melanjutkan proses merger dengan PSS Sleman—tentunya setelah ketahuan siapa ketua umum definitifnya—atau akan berlabuh ke Madiun.
   
Ketua Kelompok Suporter PSS Sleman, Slemania, Supriyoko mengatakan jika memang merger menjadi pilihan, PSS mesti berlaga di kompetisi level tertinggi tapi jika hanya bermain di kompetisi level kedua, PSS juga bisa berlaga tanpa merger dengan pihak mana pun.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya