SOLOPOS.COM - Kuliah - ilustrasi (unand.ac.id)

Merger fakultas akan memberikan kekuatan besar

Harianjogja.com, SLEMAN-Kemenristek Dikti akan melakukan pengkajian terkait rencana penggabungan sejumlah fakultas di berbagai perguruan tinggi untuk mengurangi jumlah dosen yang merangkap jabatan akademik dan struktural. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) disebut sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) yang bisa dijadikan sebagai salah satu contoh dengan jumlah fakultas yang tidak terlalu banyak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati menjelaskan, wacana penggabungan fakultas itu berawal dari banyaknya dosen yang merangkap jabatan struktural. Kenyataan itu membuat dosen yang secara resmi telah memiliki jabatan akademik seperti Lektor maupun Guru Besar menjadi terganggu, tidak terkonsentrasi pada pengajaran, namun lebih fokus mengawal program kerjanya sebagai pejabat struktural.

“Selain itu, semakin banyaknya jabatan struktural itu pula, membuat insentif makin besar, padahal kondisi negara dalam keadaan seperti ini,” ungkap Dimyati kepada Harian Jogja di Ruang Rektor UNY, Jumat (17/11/2017).

Selain itu, merger fakultas akan memberikan kekuatan besar dan perguruan tinggi cukup berbasis pada Prodi. Melalui konsep itu meski pejabat struktural berkurang tetapi produktivitas perguruan tinggi justru semakin meningkat. “Logika kan seperti itu, makanya Pak Menteri [Ristek Dikti M Nasir] sangat mendorong sekali, nanti akan dijalankan Ditjen Kelembagaan,” tegas dia.

Dalam konteks riset, kata dia, penggabungan fakultas tersebut, maka para Lektor Kepala dan Profesor akan banyak fokus pada riset. “Ini [penggabungan fakultas], akan sangat menguntungkan sisi riset juga, para peneliti leboh fokus,” kata dia.

Dimyati mengatakan, wacana itu saat ini masih dalam pengkajian. Pihaknya belum dapat memastikan kapan merger itu bisa dijalankan, karena sangat tergantung pada cepat atau lambatnya proses pengkajian. Selain itu, pemerintah tidak akan gegabah dalam menyusuan dan menerapkan setiap kebijakan. “Selesai pengkajian, pemetaan, nah baru nanti diimplementasikan,” ujarnya.

Melalui penggabungan itu pula, kata dia, bisa mendorong para dosen untuk bersinergi guna menghasilkan karya yang bernilai lebih berbobot. Karena dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, maka akan lebih objektif. Mengingat penggabungan itu bisa dilakukan melalui fakultas yang serumpun.

Dimyati menyebut, UNY bisa menjadi salah satu panutan dalam proses penggabungan itu. “Pada level tertentu, UNY bisa menjadi panutan merger tadi, tetapi spesifiknya belum karena kami belum melakukan pemetaan secara matang untuk melihat detailnya,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya