SOLOPOS.COM - Joko Widodo berpose di depan mobil Esemka di Jakarta menjelang uji emisi beberapa waktu lalu. (JIBIBisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA — Pengadaan mobil Mercedes-Benz (Mercy) untuk kendaraan dinas menteri kabinet pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dinilai terasa janggal dan menguak adanya aroma tidak sedap.

Menurut anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, sejumlah argumen yang digunakan pemerintah dalam pengadaan mobil dinas untuk pemerintahan Jokowi-JK di masa datang itu agak janggal. Selain itu, mengapa pemerintah ngotot memaksakan kehendak dalam hal penggunaan kendaraan Mercedes-Benz buatan Jerman tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya mencium aroma tidak sedap dari pemenangan tender dan kelak pada pelelangan mobil bekas Kabinet Indonesia Bersatu II,” ujarnya Kamis (11/9/2014). “Jokowi tidak boleh berbasa-basi yang kemudian berkilah mobil mewah itu sudah terlanjur dibeli”.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, pengadaan mobil dinas bukan soal murah atau mahal, namun ada masalah kepantasan di tengah masyarakat mengalami kesulitan ekonomi saat ini.

Untuk itu, politisi Partai Golkar itu meminta Jokowi untuk serius menolak pengadaan mobil dinas itu. “Jokowi tidak boleh berbasa-basi yang kemudian berkilah mobil mewah itu sudah terlanjur dibeli”.

Bambang menyarankan agar Jokowi dan anggota kabinetnya menggunakan mobil dinas Esemka yang dipopulerkan mantan gubernur DKI Jakarta itu sebelum menjadi calon presiden. “Kalau mobil Esemka tidak digunakan maka masyarakat semakin tahu bahwa Esemka itu hanyalah strategi pencitraan dari Jokowi”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya