SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, STUTTGART–Mercedes Benz C-Class terbaru punya kamera yang dapat “membaca” rambu lalu lintas.

C-Class itu juga punya berbagai sensor untuk mengukur jarak kendaraan di depannya.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Tapi, belum semua kecanggihan peralatan itu dieksplorasi.

Seperti diberitakan Reuters, hal itu disengaja dan bagian dari strategi Daimler, pemilik merek Mercedes.

Para pemilik mobil kompak kelas atas itu nantinya dapat menambah fungsi-fungsi baru dengan cara meng-update software setiap kali teknologi barunya  sudah tersedia.

Fitur yang nantinya bisa ditambahkan misalnya adalah predictive cruise control – fungsi yang membuat kendaraan dapat berjalan otomatis dalam situasi tertentu.

Terinspirasi dari gadget seperti buatan Apple, pabrik-pabrik kendaraan kini mengembangkan mobil yang software-nya dapat diperbarui dan dapat dipasangi peralatan baru.

Hal tersebut mirip dengan gadget iPad yang kemampuannya semakin bertambah jika software-nya terus diperbarui.

Kita sedang memasuki era baru, ” kata kepala pengembangan Mercedes-Benz Thomas Weber kepada Reuters .

“Pelanggan ingin mobil yang bisa seperti smartphone,” kata Weber.

Merek mewah lainnya dari Jerman, Audi, bahkan telah memperkenalkan sistem yang memungkinkan pemilik kendaraan mengganti komponen hardware-nya jika sudah out of date.

Thilo Koslowski, analis dari perusahaan IT dan riset Gartner Inc menyebut  kemampuan  update software akan menjadi hal yang menentukan penjualan kendaraan.

“Pelanggan awam tidak terlalu paham soal kecanggihan mesin, tapi mereka mengerti update software infotainment,” kata Koslowski.

Software juga makin berperan dalam kendaraan.

Misalnya, pengemudi mobil listrik BMW i3 dapat tahu terlebih dulu cukup-tidaknya baterai mobil jika akan berangkat ke tujuan tertentu.

Di negara lain, software kendaraan bahkan dapat menyediakan informasi soal jadwal transportasi alternatif seperti angkutan umum atau stasiun pengisian.

Software juga makin berperan saat kendaraan dikemudikan.

Upgrade software pada mobil listrik Tesla S, dapat mengatur suspensi yang paling sesuai saat kendaraan melaju kencang di jalan tol.

Perangkat lunak juga bisa mengatur kerja mesin, misalnya mematikan beberapa silinder demi efisiensi sekaligus menghemat BBM.

Saat ini mercedes sedang mengembangkan predictive cruise control, yang memungkinkan kendaraan secara otomatis mengukur kerja mesin dan transmisi ke posisi paling cocok saat melewati jalan miring.

Teknologi tersebut saat ini belum bisa digunakan karena  peta satelit belum bisa menyediakan informasi kemiringan jalan.

Namun, sistem yang dikembangkan Mercedes itu pada saatnya dapat dioperasikan seiring peta yang akan semakin rinci.

Mercedes juga sudah menetapkan akan melipatgandakan jumlah stat yang saat ini 100 orang di bagian litbang di Sunnyvale California.

Sementara itu BMW memandang software sebagai perluasan bisnis setelah mengemudi.
Mereka berinvestasi di ParkatmyHouse.com, jasa online yang mempertemukan pencari parkir  dan pemilik tempat parkir. Sudah ada 400 ribu pelanggan di situs itu.



Soal software juga bukan hal yang mulus. Renault menuding kelemahan pada sistem  layar sentuh entertainment dan navigasi R-Link sebagai biang keladi mundurnya peluncuran mobil listrik Renault, Zoe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya