SOLOPOS.COM - Saad Al Hariri (Independent.co.uk)

PM Lebanon mengundurkan diri dari jabatannya lantaran merasa terancam.

Solopos.com, BEIRUT – Perdana Menteri Lebanon, Saad Al Hariri, memutuskan mundur dari jabatannya lantaran merasa nyawanya terancam. Dia mengumumkan keputusan pengunduran dirinya, Sabtu (4/11/2017).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Saad Al Hariri merasa khawatir pada keselamatan dirinya jika tetap memangku jabatan itu. Dia agaknya masih trauma dengan kematian sang ayah, Rafik Al Hariri, yang dibunuh saat menjabat sebagai perdana menteri pada 2005 silam. Dia merasa takut akan bernasib sama seperti sang ayah lantaran adanya pengaruh Iran di wilayah negaranya.

“Saya menyatakan mundur dari jabatan sebagai perdana menteri. Saya merasa ada yang diam-diam mengincar hidup saya,” ujar Saad Al Hariri seperti dikutip Solopos.com dari The Independent, Senin (6/11/2017).

Pria yang menjabat sebagai perdana menteri sejak Desember 2016 itu menuding Iran ikut campur dalam pemerintahan Lebanon. Dia merasa kejadian serupa pernah terjadi pada 2009-2011 silam. “Iran memegang kendali nasib negara-negara di kawasan ini, dengan Hizbullah sebagai perpanjangan tangan mereka. Tidak hanya di Lebanon, namun juga di beberapa negara Arab lainnya,” sambung dia.

Sebelum mundur, Saad Al Hariri merasa ada pihak yang mencoba melakukan pembunuhan kepadanya. Pasalnya, selama ini dia dikenal memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Arab Saudi yang merupakan pesaing Iran di Timur Tengah.

Keputusan Saad Al Hariri mundur dari jabatannya langsung mendapat tanggapan dari Iran. Mereka menuding tindakan ini merupakan upaya untuk memicu ketegangan di Lebanon. Mereka justru menuding Arab Saudi adalah dalang di balik langkah Saad. Sebab, kabar pengunduran diri Saad Al Hariri disebut meningkatkan kekhawatiran di negara-negara Timur Tengah.

“Pengunduran diri Saad Al Hariri mungkin adalah rencana Presiden Amerika Serikat, Doanld Trump, dan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman,” ujar Husein Sheikh Al Islam, Penasihat Pemimpin Tertinggi Irak seperti dilansir BBC.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya