SOLOPOS.COM - Calon jemaah umrah Hannien Tour asal Solo mendatangi Satreskrim Polresta Solo, Jumat (29/9/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Puluhan calon jemaah umrah Hannien Tour melapor ke polisi.

Solopos.com, SOLO — Puluhan calon jemaah umrah Hannien Tour asal Soloraya mendatangi Satuan Reserse Kriminal (Satreksrim) Polresta Solo, Jumat (29/9/2017). Mereka melaporkan manajemen Hannien Tour dalam kasus dugaan penipuan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang calon jemaah umrah Hannien Tour, Rohmah, mengatakan kali pertama mengenal Hannien Tour dari teman yang bekerja di sana. Temannya tersebut menawarkan promo murah umrah dengan biaya Rp25 juta per orang.

“Saya tertarik dengan tawaran tersebut kemudian mendaftar dua orang dengan total biaya Rp50 juta,” ujar Rohmah saat ditemui wartawan di Mapolesta Solo, Jumat. Dia mengaku mendaftar umrah untuk dirinya dan orang tua.

Rohmah menuturkan mendaftar langsung ke kantor Hannien Tour di lantai III Solo Paragon. Namuun kantor Hannien Tour cabang Solo tersebut sudah tutup sejak tahun lalu. “Saya pada saat itu langsung melunasi biaya pendaftaran umrah Rp50 juta. Jadwal pemberangkatan ke Tanah Suci pada tanggal 13 Februari [2017],” kata dia.

Ia mengatakan tahapan sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci mulai dari sosialisasi, pemeriksaan kesehatan, manasik haji di Asrama Haji Donohudan Ngemplak Boyolali sudah dilakukan. Bahkan koper dan paspor sudah diterima tetapi tak kunjung diberangkatkan.

“Kami hanya diberitahu perusahaan tidak bisa memberangkatkan ke Tanah Suci tanggal 13 Februari karena ada kesalahan teknis dari manajemen,” kata warga Gemolong, Sragen, itu. Total sudah lima kali dia dijanjikan berangkat ke Tanah Suci namun akhirnya batal.

Pada tanggal 29 April lalu, dia mendatangi kantor pusat PT Usmaniyah Hannien Tour, Cibinong, Bogor, untuk meminta uang Rp50 juta dikembalikan tetapi tidak berhasil. “Kami hanya mendapatkan penjelasan dari perusahaan kalau uang bisa dikembalikan jika sudah ada investor baru,” kata dia.

Koordinator korban Hannien Tour Solo, Taufiq Hidayat, mengatakan dirinya sebagai anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Jajar Laweyan juga ikut menjadi korban penipuan.

Ia mengaku sudah membayar uang tunai senilai Rp58,5 juta untuk keberangkatan tiga orang yakni dirinya, istri, dan anaknya. “Saya mendaftar berangkat umrah pada April 2016 kemudian dijanjikan berangkat tanggal 11 April [2017],” kata dia.

Ia menjelaskan di Solo korban penipuan Hannien Tour sebanyak 200 orang. Sementara di Soloraya sebanyak 500 orang.

Saat dimintai konfirmasi melalui telepon, salah seorang karyawan Hannien Tour yang enggan menyebutkan namanya meminta untuk datang ke kantor pusat PT Utsmaniyah Hannien Tour, Cibinong, Bogor.

Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi, mengatakan pelaporan korban Hannien Tour sudah dua kali diterima polisi. Sebelumnya pada awal September belasan orang juga datang ke Polresta untuk melaporkan kasus sama.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Bogor karena kantor pusat Hannien Tour ada di Bogor,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya