SOLOPOS.COM - Pekerja memasang wahana permainan di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Rabu (22/11/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pedagang Sekaten Solo berencana lapor polisi karena merasa ditipu oleh panitia.

Solopos.com, SOLO — Pedagang Sekaten yang ditempatkan di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo berencana lapor ke polisi karena mereka merasa ditipu setelah mereka ditempatkan di lahan yang kini disewa Pemkot Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka akan melapor ke polisi karena uang muka sewa yang mereka bayarkan kepada panitia hingga Senin (27/11/2017) belum juga dikembalikan. Sementara itu berdasarkan pantauan Solopos.com, puluhan pedagang Sekaten di Alut Keraton Solo akhirnya memilih angkat kaki meskipun akhirnya Pemkot Solo memberikan tempat di sisi timur Alut Keraton Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Dinas Perdagangan (Disdag) Solo mencatat tinggal 11 pedagang yang masih mau bertahan di Alut Keraton. Seorang pedagang asal Mojolaban, Sarwanto, menjelaskan saat ini puluhan pedagang masih mencari keberadaan panitia Sekaten. “Sedang dicari banyak pedagang ini panitianya. Menghilang sejak pekan kemarin,” kata Sarwanto. (Baca: Pedagang Sekaten Padati Sekeliling Alut Keraton Solo, Awas Macet di Supit Urang)

Sejak penempatan mereka di Alut Keraton disoal, tak ada satu pun panitia yang menemui pedagang. Pedagang menyesalkan kondisi tersebut.

“Kemarin beberapa perwakilan pedagang sudah sempat berkomunikasi dengan kepolisian. Rencananya mau laporan. Permintaan pedagang kan hanya satu, uang muka yang sudah dibayarkan agar dikembalikan. Lihat sendiri kan, ini puluhan mungkin seratusan pedagang yang sebelumnya sempat menggelar lapak di sini akhirnya pilih bubar,” kata Sarwanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (27/11/2017).

Sarwanto mengaku dibebani uang sewa Rp1,5 juta namun dia baru bayar uang muka Rp500.000. Dalam kuitansi pembayaran yang diterima Sarwanto ada keterangan nama blok kios yakni B2. Namun dengan munculnya persoalan ini, Sarwanto menilai nama blok itu pun fiktif. “Kemarin itu juga enggak jelas lokasinya di mana.”

Disdag Solo akhirnya berbaik hati mempersilakan mereka berdagang di Alut Keraton dengan diberi tempat di antara bekas kios di sisi timur yang sudah tidak terpakai. “Tapi pedagang pada enggak mau karena salah satu daya tarik pengunjung berupa wahana permainan enggak ada, sudah kukut lebih dulu,” kata Sarwanto. (Baca: Dibongkar, Pengelola Wahana Permainan Sekaten Minta Keraton dan Pemkot Solo Tanggung Jawab)

Pedagang lainnya, Nur, menjelaskan urusan panitia Sekaten dengan pedagang belum kelar. “Kalau dengan pemilik wahana permainan katanya sudah diberesi semua. Tapi sama pedagang belum,” tutur dia.

Nur juga menyampaikan puluhan pedagang merasa ditipu sehingga akan melaporkan panitia ke kepolisian. Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi, menjelaskan hingga Senin siang belum menerima laporan resmi dari pedagang Sekaten terkait persoalan di Alut Keraton.

Agus yang sempat mengikuti mediasi antara pedagang dengan Pemkot Solo di Polsek Pasar Kliwon, akhir pekan lalu, juga belum bersedia menganalisis apakah yang dialami pedagang bisa masuk ranah penipuan atau tidak. “Ya ditunggu dulu saja, mereka juga belum sampaikan laporan kepada kami. Kalau memang mau laporan kami lihat dulu nanti laporannya seperti apa,” tutur Agus.

Sementara itu pengelola pedagang Sekaten di Alut Keraton, Robby Indro Purnomo, hingga Senin siang belum merespons permintaan konfirmasi dari awak media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya