SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Paguyuban Reog Rembun Budaya dari Dusun Prembulan, Desa Pandowan, Kecamatan Galur hari ini, (27/9) mengadu ke DPRD Kulonprogo. Mereka merasa dirugikan lantaran kabar tidak jelasnya rencana pengiriman wakil Kulonprogo untuk mengikuti acara Gelar Seni Budaya (GSB) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 10-12 November mendatang.

Di depan anggota DPRD Kulonprogo yang diwakili oleh Ketua Komisi IV Yusron Martofa, Ketua Komisi I Sri Murdopo, dan anggota Komisi IV, Sumardi, Ketua paguyuban, Nur Wiyono mengatakan, pihaknya merasa dipermainkan oleh panitia yang saat technical meeting sebelum digelarnya Festival Kesenian Rakyat pada 21-22 Mei lalu sempat menjanjikan akan memberangkatkan jawara festival tersebut ke Jakarta. ”Tapi nyatanya, sampai hari ini, kami belum dikonfirmasi. Ketika kami tanyakan, panitia malah bilang akan memberangkatkan rombongan lainnya,” ujarnya.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Dikatakannya, kelompoknya tersebut telah beberapa kali berupaya untuk mencari kejelasan baik dengan menemui pihak Disbudparpora maupun Bupati Kulonprogo. ”Namun upaya itu tetap tidak membuahkan hasil. Inilah kami akhirnya mengadu ke sini [DPRD Kulonprogo],” ujarnya.

Nur Wiyono mengatakan, Asisten Sekda I, Sarjana, yang saat penyelenggaraan FKR menjabat Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, saat dijumpai sempat mengatakan bahwa kelompok yang akan diberangkatkan adalah dari kesenian Jambon yang memenangi FKR dari kategori pawai.

Dirinya menyayangkan alasan dari Sarjana yang mengedepankan persoalan tema dalam acara GSB tersebut. ”Masak katanya di GSB tema reog tidak masuk kriteria. Padahal setahu kami, temanya hanya tentang kesenian tradisional,” ujar Wiyono.

Kepala Disubdparpora Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana mengaku telah mengupayakan pemberangkatan kelompok reog tersebut dengan jalan pengajuan alokasi dana di APBD Perubahan.

Menurut dia, dengan alokasi di APBD murni 2011 untuk pemberangkatan wakil Kulonprogo di ajang GSB yang sebesar Rp48.908.000 dirasa tidak mencukupi untuk pemberangkatan 2 kelompok sekaligus. ”Oleh karena itulah, kami mengajukan di APBD Perubahan sebesar Rp60 juta lagi,” ujarnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya