SOLOPOS.COM - Berat badan turun (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Puasa Ramadan tahun ini sebentar lagi berakhir. Puasa Ramadan merupakan salah satu bentuk ibadah bagi masyarakat muslim. Bonusnya akan ada perubahan pada berat badan. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Dalam Health Talk Rumah Sakit JIH Solo, Dokter Gizi Klinik Rumah Sakit JIH Solo, dr. Indrawati, Sp.GK., menyampaikan dengan berpuasa, waktu makan seseorang akan berubah. Jika pada hari-hari biasa seseorang biasanya makan tiga kali sehari, kemudian saat puasa hanya makan dua kali. Saat puasa seseorang mungkin hanya makan saat sahur dan berbuka.

Kondisi tersebut menurutnya, membuat tubuh seseorang yang menjalani puasa akan mengalami perubahan. Dia menyebutkan, pada empat jam pertama puasa, tubuh akan memanfaatkan glukosa dari makanan sahur, untuk menghasilkan energi tubuh.

Namun setelah empat jam puasa atau sekitar di atas pukul 08.00 WIB, gula yang dihasilkan makanan sahur sudah mulai habis. Dengan begitu tubuh akan memanfaatkan sumber energi lain selain glukosa untuk menghasilkan energi. Sumber energi selain glukosa yang dimaksud bisa dari protein atau lemak.

“Maka pada fase-fase awal puasa, biasanya terjadi penurunan berat badan yang banyak. Sebab terjadi pemecahan [sumber energi selain glukosa] tadi,” jelas dia.

Di sisi lain dia menjelaskan melakukan sahur saat akan menjalani puasa sangat penting. Sebab sahur bisa menyiapkan bekal untuk puasa sehari ke depan. Untuk itu dalam sahur diusahakan ada konsumsi makanan yang masuk.

“Kita membutuhkan sekitar 40% dari seluruh kebutuhan energi kita. Jadi waktu sahur kita bisa konsumsi makanan 40%. Komposisinya gizi seimbang. Misalnya harus ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kemudian kebutuhan air juga terpenuhi. Saat sahur ada baiknya minum 2-3 gelas air,” lanjut dia.

 

Rekomendasi
Berita Lainnya