SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA– Dari catatan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dari 28 April sampai 3 Mei, total low frekuensi (LF) sebanyak 110 kali, gempa tektonik 24 kali. LF itu tak berubah dari 2 Mei, karena pada 2 dan 3 Mei tidak terekam adanya LF.

Peningkatan LF yang terjadi sebelumnya menjadi indikasi meningkatnya fluida gas vulkanik yang berpotensi menimbulkan letusan. “Fluidanya saja, tapi tidak ada gempa vulkanik,” ungkap Kepala BPPTKG Subandriyo, Minggu (4/5/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara, deformasi Gunung Merapi berdasarkan electronic distance Meeasurment (EDM) atau tiltmeter tidak menunjukan perubahan yang signifikan. Pengukuran itu dilakukan dari pos- pos pengamatan Kaliurang dan Babadan.

BPPTKG rutin mengevaluasi Merapi sepekan sekali sejak Merapi kerap mengeluarkan letusan minor. Bahkan, kata Subandriyo, sekarang ini dilakukan setiap saat.

Tim yang semula gagal diberangkatkan ke puncak Gunung Merapi untuk mengambil sampel gas karbondioksida (CO2) yang pasca-letusan 2010 lalu kandungannnya cukup tinggi, sedianya akan kembali diberangkatkan. “Karena kemarin terus keluar dentuman- dentuman, kami perlu berhati- hati,” ujarnya.

Pengambilan sampel gas tersebut diperlukan hanya mengandalkan tiltmeter, menurut dia, sulit mendeteksi perubahan deformasi di permukaan ketika yang berperan dalam letusan adalah gas.

“Ini pengalaman di Semeru ada inflasi tetapi hanya lima menit sebelum ekplosif, sehingga deformasi yang tercatat enggak kelihatan,” urainya.

Aktivitas Gunung Merapi memang menurun pada Minggu dibanding hari sebelumnya. “Visualnya cerah pada malam hingga pagi hari ini,” ucap Ketua Pos Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Yulianto, Minggu siang.

Berdasarkan data pengamatan 4 Mei 2014 pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi beberapa kali gempa dan guguran. Tercatat 2 kali gempa multifase, 2 gempa tektonik, dan 3 gempa guguran. Sementara di hari sebelumnya, tercatat 1 kali gempa multifase, 9 gempa tektonik, dan 7 gempa guguran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya