SOLOPOS.COM - Gunung Merapi memuntahkan lava pijar pada Kamis (7/1/2021). (detik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Aktivitas Gunung Merapi yang kian meningkat terus ditanggapi oleh para sukarelawan dan pemerintah desa di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Berkaitan dengan hal tersebut, sosialisasi kepada masyarakat di Tlogolele dan Klakah terus dilakukan.

Belum lama ini dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyebutkan Gunung Merapi sudah memasuki masa erupsi. Bahkan dari akun Instagram BPPTKG, disebutkan pada 4 Januari di Gunung Merapi telah muncul guguran lava pijar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam sepekan ini guguran lava pijar telah terjadi sebanyak 19 kali dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke hulu Klai Krasak. Kemudian pada 7 Januari 2021 muncul awan panas sebanyak empat kali ke arah hulu Klai Krasak. Sementara untuk status aktivitas Gunung Merapi masih siaga.

Tersangka Penembakan Mobil Bos Duniatex di Solo Tidak Rencanakan Pembunuhan

Terkait kondisi tersebut Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, mengatakan upaya pengamanan warga terus disiapkan.

"Kesiapan selalu dilakukan. Di Stabelan sudah bersiap. Kemarin malam [Kamis (7/1/2021)] kami juga ke Dusun Stabelan dan Dusun Takeran untuk mengimbau warga, untuk edukasi ke warga berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi yang kian meningkat," kata dia, Jumat (8/1/2021).

Melalui kegiatan itu dia berharap warga di lereng Gunung Merapi yang ada di Desa Tlogolele semakin siap. Dia juga berharap bagi kelompok rentan yang masih di rumah, bisa ikut ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS).

"Semalam kami sudah bertemu warga. Dari warga rencana mau turun sendiri hari ini [Jumat]," jelas dia.

PSBB Karanganyar: Alun-Alun Ditutup, Hajatan Dilarang

Dia memastikan saat ini TPPS Desa Tlogolele sudah siap untuk menampung warga yang akan mengungsi. Bahkan pada Jumat pagi, di TPPS Desa Tlogolele sudah ada sekitar 190 pengungsi dari kelompok rentan. Sementara itu di Desa Klakah, pada Kamis siang masih aman terkendali.

"Tumbuhnya api diam dan lava pijar di kubah 97, menandakan arahnya ke barat daya, akan tetapi kita juga memantau di barat laut atau kubah 48, semoga saja aktivitas di barat laut menurun," kata Kepala Desa Klakah, Marwoto.

Di sisi lain, persiapan dan skenario untuk pengamanan warga sudah terus disiapkan. Diharapkan ketika nantinya terjadi sesuatu, warga sudah mengerti apa yang harus dilakukan dan sudah siap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya