SOLOPOS.COM - Guguran Lava Pijar Gunung Merapi tanggal 15 Januari 2021 jam 23.41 WIB difoto dari jarak 17 km dari Puncak Merapi. (Instagram/@merapiupdate)

Solopos.com, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi kembali erupsi dini hari tadi dan mengeluarkan awan panas guguran.

BPPTKG menyatakan luncuran awan panas Merapi, Selasa (19/1/2021) dini hari, sejauh 1,8 kilometer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 19 Januari 2021 pukul 02.27 WIB," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya, Selasa.

Sejarah Hari Ini: 19 Januari 1795 Republik Batavia Diproklamirkan

Lebih lanjut, Hanik menjelaskan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 milimeter dan durasi 209 detik.

"Jarak luncur kurang lebih 1.800 meter ke arah barat daya atau ke Kali Krasak-Boyong," ungkap Hanik Humaida dilansir detik.com.

Dia menguraikan secara visual, tinggi kolom erupsi bisa teramati. Selain itu arah angin saat erupsi ke timur.

"Teramati tinggi kolom 500 m di atas puncak. Angin bertiup ke timur," terang dia.

Ke Arah Barat Daya

Sementara itu, berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi per 6 jam mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini, tercatat ada puluhan kali guguran lava pijar.

"Guguran lava pijar sebanyak 30 kali dengan jarak luncur 300 hingga 900 meter ke barat daya," sebut Hanik.

BMKG: Pantau Cuaca, Banjir Ancam Jateng!

Sedangkan untuk seismisitas Merapi dalam periode per 6 jam tercatat gempa guguran sebanyak 31 kali dan gempa fase banyak 2 kali.

Meski erupsi terus terjadi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di tingkat Siaga (Level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sementara itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BPPTKG juga merekomendasikan agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.

51 Pasien Covid-19 Antre Dapatkan Plasma Antibodi Dari PMI Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya