SOLOPOS.COM - Pengamatan visual BPPYKH menunjukkan guguran lava pijar dan awan panas guguran pada Selasa (13/4/2021) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN - Terjadi setidaknya lima awan panas guguran dan 19 lava pijar dari Gunung Merapi yang semuanya mengarah ke Barat Daya. Ini berdasar pengamatan aktivitas Merapi pukul 00.00 WIB-12.00 WIB, Selasa (20/4/2021).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas Merapi teramati muncul pada pukul 04.11 WIB dengan amplitudo 30 mm, durasi 113 detik dan jarak luncur 1,3 km.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

"Kemudian pukul 04.50 WIB dengan amplitudo 18 mm, durasi 114 detik dan jarak luncur 1,3 km. Awan panas Merapi ketiga pukul 06.31 WIB dengan amplitudo 39 mm, durasi 118 detik dan jarak luncur 1,5 km," ujarnya.

Lalu awan panas Merapi kembali muncul pukul 09.57 WIB dengan amplitudo 35 mm, durasi 119 detik. Terakhir pada 10.08 WIB, dengan amplitudo 55 mm, durasi 120 detik. Kedua awan panas terakhir ini memiliki jarak luncur 1,5 km.

Adapun guguran lava pijar terjadi sebanyak 14 kali dengan jarak luncur maksimal 1,4 km. Pada aktivitas kegempaan tercatat sebanyak tiga gempa awan panas, 96 gempa guguran, enam gempa fase banyak dan satu gempa hembusan.

Meski Merapi terjadi peningkatan aktivitas, menurutnya hal ini masih dalam tahap normal. "Jarak luncur awan panas guguran Merapi masih berada di dalam rekomendasi jarak bahaya," katanya.

Sementara kubah lava di tengah kawah Merapi sejak beberapa waktu lalu sudah menimbulkan awan panas guguran di sisi tenggara. Namun juga masih dengan jarak luncur yang relatif pendek. Sehingga secara umum belum ada perubahan rekomendasi daerah potensi bahaya Gunung Merapi.

Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya