SOLOPOS.COM - Gunung Merapi Kamis (7/1/2021). (Twitter @BPPTKG)

Solopos.com, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi pada Kamis (6/1/2021) siang kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom asap 200 meter dari puncak ke arah hulu Kali Krasak.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan di Yogyakarta, Kamis, mengatakan awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 12.50 WIB itu memiliki durasi 139 detik dengan amplitudo maksimum 21 mm.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Tinggi kolom teramati 200 meter di atas puncak, jarak luncur sekitar ± 300 meter ke arah hulu Kali Krasak," kata Hanik.

Erupsi, Merapi Muntahkan Awan Panas ke Kali Krasak

Diberitakan, sebelumnya gunung api di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu telah mengeluarkan awan panas guguran pertama pada pukul 08.02 WIB dengan tinggi kolom 200 meter.

Guguran awan panas pertama itu memiliki durasi 154 detik dengan amplitudo maksimum 28 mm.

Hanik memperkirakan munculnya awan panas itu berasal dari gundukan yang beberapa waktu lalu terpantau di puncak Gunung Merapi.

BPPTKG hingga kini masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi daerah bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Meningkatkan Kewaspadaan

Lebih lanjut, Hanik mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan mengingat awan panas guguran sudah muncul sejak status Siaga ditetapkan.

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Istilah Gas dan Rem Jokowi Diprotes Faisal Basri

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Sementara itu, berdasarkan data BNPB, prakiraan daerah bahaya akibat erupsi Gunung Merapi akan meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Wapres Syaratkan Fatwa Halal dan Izin BPOM Sebelum Vaksinasi Covid-19

Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Berikutnya Desa Tegalmulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya