SOLOPOS.COM - Kolom erupsi Gunung Merapi terlihat dari lantai III Setda Klaten, Jumat (27/3/2020) siang. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Gunung Merapi kembali erupsi pada Jumat (27/3/2020) siang. Hanya, erupsi itu tak teramati dari wilayah lereng Merapi Klaten karena puncak gunung tertutup awan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, dari akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), @BPPTKG, erupsi terjadi pukul 10.56 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tambah 1, Total Pasien Corona Meninggal di RSUD Dr. Moewardi 4 Orang

Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 77 mm dan durasi 7 menit. Tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter dari puncak. Sementara arah angin saat erupsi ke barat daya.

Ekspedisi Mudik 2024

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jainu, mengatakan warga di wilayahnya hanya mendengar suara gemuruh saat Merapi kembali erupsi pada Jumat pagi. Hal itu karena puncak gunung tertutup awan sehingga kolom erupsi tak terlihat.

Toko di Purwantoro Wonogiri Dibobol Maling, Pemilik Rugi Rp62 Juta

"Yang mendengar juga warga Dukuh Sambungrejo atau perkampungan paling atas di desa kami. Kalau saya sendiri kebetulan di balai desa tidak mendengar," kata Jainu saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Jainu menuturkan lantaran secara visual tak terlihat serta tak semua warga mendengar suara gemuruh saat Merapi kembali erupsi, warga tetap tenang.

Lagi! 2 Pasien Positif Corona Jateng Meninggal Dunia, di Solo dan Magelang

Tak ada yang berupaya mengevakuasi mandiri termasuk warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III. Aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa, begitu pula dengan penambangan pasir manual di Kali Woro.

Belum Ada Pembagian Masker Kepada Warga

"Di wilayah kami juga tidak ada hujan abu. Semua masih normal dan tenang," urai dia.

Perempuan Pingsan di Jalan Wonogiri Dikira Terinfeksi Corona, Warga Tak Berani Menolong

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, masih terus berkoordinasi dengan sukarelawan terutama di desa-desa paling dekat dengan puncak Merapi.

Warga dipastikan tetap tenang dan beraktivitas normal meski Merapi kembali erupsi. Hingga pukul 11.45 WIB, belum ada informasi terjadi hujan abu di wilayah Klaten.

Pasien Suspect Asal Sukoharjo yang Meninggal di RSUD Moewardi Solo Positif Corona?

"Untuk sementara belum ada penyaluran masker ke wilayah-wilayah karena memang belum ada dampak hujan abu. Mudah-mudahan erupsi hanya terjadi sekali, tidak ada erupsi susulan," kata Nur.

Merapi yang berstatus waspada sejak pertengahan 2018 lalu kali terakhir erupsi pada 3 Maret 2020. Saat itu hujan abu mengguyur sebagian besar wilayah Soloraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya