SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Warga Kalitengah Lor, Glagaharjo masih beraktivitas seperti biasa meski Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyampaikan bahwa Gunung Merapi masih mengeluarkan abu tipis.

Salah satu warga Kalitengah Lor, Yoto yang ditemui di ladang berjarak sekitar empat kilometer dari puncak Merapi mengatakan, dirinya tidak tahu mengenai info tersebut. Yang ia ketahui hujan abu hanya terjadi pada saat erupsi akhir 2010 lalu.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Hujan abu waktu erupsi itu saja, semenjak saya kembali ke Kalitengah Lor tidak ada hujan abu,” katanya, Jumat (22/7).

Gempa tektonik yang dari dalam perut Merapi juga tidak dirasakan Yoto. Meski status waspada tapi warga tidak merasakan hal yang aneh tentang erupsi Merapi.

Hal yang sama dialami Senen, hujan abu tidak dirasakan warga. Sempat ada hujan abu tetapi berasal dari letusan sekunder dari kali Gendol saat terjadi banjir. “Saya malah tidak tahu [kalau ada hujan abu], pernah ada malah dari Kali Gendol,” kata ibu Dukuh Kalitengah Lor tersebut.

BPPTK sebelumnya menyatakan bahwa kondisi Merapi belum aktif normal. Pasalnya masih terjadi gempat tektonik. Bahkan di sekitar pengamatan gunung Merapi terjadi hujan abu tipis. Kondisi itu cukup mengganggu warga pada radius empat kilometer dari puncak Merapi. Di luar jarak itu masih aman.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya