SOLOPOS.COM - Gunung Merapi kembali erupsi, Jumat (10/4/2020). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, Jumat (10/4/2020). Tak ada hujan abu yang mengguyur serta suara gemuruh yang didengar dari perkampungan lereng Merapi wilayah Klaten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun twitter BPPTKG Yogyakarta, erupsi terjadi pukul 09.10 WIB. Tinggi kolom erupsi sekitar 3 km dari puncak gunung. Arah angin saat erupsi terjadi ke barat laut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Sragen Bagikan 1.613 Sembako ke Masyarakat Terkena Dampak Covid-19

Salah satu warga Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sukiman, memastikan tak ada hujan abu yang mengguyur di wilayahnya pascaerupsi terjadi Jumat pagi. Deles merupakan salah satu wilayah terdekat dengan Merapi dengan jarak sekitar 4,5 km dari puncak gunung tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Sukiman juga menjelaskan saat erupsi Merapi terjadi, warga tak mendengar suara gemuruh. Meski tak seperti erupsi sebelumnya, Sukiman menegaskan hal itu sudah bisa terjadi.

DPRD Sukoharjo Pangkas Anggaran Perdin Rp2,3 M Untuk Atasi Corona

“Tanpa ada suara [gemuruh] tiba-tiba muncul [asap dari puncak gunung]. Erupsi tanpa suara gemuruh yang terdengar seperti ini sudah bisa terjadi,” kata Sukiman saat dihubungi Solopos.com, Jumat.er

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu, juga memastikan tak ada dampak hujan abu di wilayahnya. Balerante juga menjadi salah satu desa terdekat dengan puncak Merapi. Di desa itu ada sejumlah dukuh yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Merapi.

“Aman, tidak ada hujan abu. Warga juga biasa saja, tidak panik,” kata dia.

Kereta Api yang Masih Beroperasi Saat Covid-19 Tinggal 8, 142 Perjalanan Dibatalkan

Jainu juga menyampaikan tak ada suara gemuruh yang terdengar pada erupsi Merapi Jumat pagi. Meski tak seperti erupsi sebelumnya yang disertai gemuruh, Jainu mengatakan kondisi tersebut sudah biasa terjadi.

“Betul, tidak ada suara gemuruh yang terdengar. Jeda bunyi sinyal seismograf [terhubung radio komunikasi] dengan letusan juga cukup lama sekitar 10 menit. Namun, itu sudah biasa terjadi,” urai dia.

Siapkan Masker

Motor Terparkir di Pinggir Jalan, Warga Kedawung Sragen Hilang Misterius

Kepastian tak ada hujan abu yang mengguyur wilayah Klaten juga dipastikan BPBD Klaten. Berdasarkan laporan situasi dari Pusdalops BPBD Klaten, tidak ada hujan abu yang mengguyur tiga wilayah terdekat puncak Merapi yakni Desa Sidorejo, Balerante, dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Erupsi juga tak membuat warga panik.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan salah satu kebutuhan utama saat erupsi terjadi yakni masker.

Belajar di Rumah Siswa Solo Diperpanjang Hingga 26 April

“Kami tetap sediakan stok masker disamping kami siapkan untuk penanganan Covid-19. Ketersediaan masker di desa juga kami data. Setiap ada erupsi seperti hari ini, kepala pelaksana menjalin komunikasi dengan sukarelawan dan perangkat desa. Untuk erupsi hari ini tidak ada dampak hujan abu ke wilayah Klaten,” jelas Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya