SOLOPOS.COM - Andi Arfianto (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Tahun ajaran baru sudah dimulai. Kegiatan tatap muka sudah digelar dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah. Para murid menyambut dengan riang gembira karena bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sebelumnya serba terbatas karena pandemi. Pada hari pertama masuk kelas, para wali kelas dan murid biasanya memulai pembelajaran dengan kesepakatan tentang apa yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan.

Di SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, ada yang disebut keyakinan kelas. Mengapa memiliki keyakinan kelas? Bukan peraturan kelas atau kontrak belajar? Selama ini, hampir semua sekolah menerapkan peraturan kelas atau kontrak belajar yang dibuat di awal tahun pelajaran baru. Keyakinan kelas dibuat untuk memberikan spirit yang timbul dari internal murid dan tidak mengandung kalimat negatif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mari kita renungkan pertanyaan berikut. “Dalam sebuah peraturan berkendara khususnya roda dua, mengapa kita diwajibkan mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor?” Tentu jawaban kita adalah “untuk keselamatan”. Pertanyaan selanjutnya adalah, “dalam protokol kesehatan mengapa kita diwajibkan penggunaan masker dan mencuci tangan setiap saat?” Tentu jawaban kita adalah untuk kesehatan dan/atau untuk keselamatan”. Ketika kita menyadari dan memiliki motivasi untuk menjawab “untuk keselamatan”, maka kita menjadi yakin dan selalu mentaati protokol kesehatan atas dasar kemauan sendiri.

Menurut Gossen (1998), sebuah keyakinan akan lebih memotivasi seseorang secara intrinsik atau dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat menjalankan keyakinannya daripada sekedar mengikuti serangkaian peraturan. Murid-murid pun demikian. Mereka perlu mendengarkan dan mendalami suatu keyakinan daripada hanya mendengarkan peraturan-peraturan yang mengatur mereka ini dan itu.

Persamaan keyakinan kelas dengan kontrak belajar atau peraturan kelas adalah sama-sama dirancang guru dan murid bersama-sama. Namun, perbedaan keduanya cukup banyak. Salah satunya, dalam keyakinan kelas tidak ada unsur kalimat negatif atau larangan dengan kalimat yang bersifat universal atau umum.

Untuk merancang keyakinan kelas di lingkungan yang sebelumnya sudah memiliki kontrak belajar atau peraturan kelas, perlu ada sosialisasi atau pengenalan kepada tim guru dan siswa. Sosialisasi dilakukan kepada guru untuk menyamakan persepsi dan menumbuhkan budaya positif di lingkungan kelas.
Seperti yang dilakukan di kelas IV SD Muhammadiyah PK Kottabarat, peraturan kelas sudah berganti dengan keyakinan kelas. Hasil dari rancangan keyakinan kelas selanjutnya dibuat atau didesain dalam bentuk spanduk dan ditempel di kelas.

Perancangan

Ada beberapa urutan yang dapat dilakukan dalam merancang keyakinan kelas. Pertama, guru meminta semua murid di kelas untuk menuliskan apa saja aturan yang perlu disepakati bersama di kelas. Kedua, semua usulan dari murid ditulis pada papan tulis. Ketiga, kalimat-kalimat yang sudah disepakati menjadi keyakinan kelas diubah menjadi kalimat positif. Misalnya, pernyataan “dilarang mengganggu teman” diubah menjadi “hormatilah semua teman”.

Keempat, guru bisa mengecek kembali usulan dari murid apakah masih ada pernyataan yang berbentuk aturan. Guru dan murid mendiskusikan kembali poin-poin tersebut untuk menemukan nilai kebaikan atau keyakinan yang menjadi pokok utama keyakinan kelas.

Usulan dari murid yang dirangkum tersebut bisa menjadi satu kalimat keyakinan kelas jika kalimat-kalimat tersebut memiliki tujuan yang sama. Misalnya pernyataan-pernyataan tentang berjalan di kelas, mendengarkan informasi guru, dan hadir tepat waktu, bisa digabung menjadi satu kalimat keyakinan, yaitu keyakinan untuk saling menghormati.

Keyakinan itulah yang menjadi kalimat yang disepakati bersama. Cara seperti ini yang bisa dilakukan untuk mengubah kalimat berbentuk peraturan menjadi bentuk keyakinan kelas. Kelima, cek kembali keyakinan kelas secara berulang dan bersama-sama. Banyaknya peraturan yang telah digabung menjadi satu keyakinan membuat poin-poin menjadi lebih sedikit. Pada prinsipnya, keyakinan kelas memang tidak terlalu banyak atau hanya berkisar empat hingga lima poin. Jika jumlah poin terlalu banyak, murid justru akan susah mengingatnya.

Keenam, jika keyakinan kelas selesai sudah disepakati, guru bersama siswa bisa meninjau kembali dan membubuhkan tanda tangan sebagai simbol kesepakatan bersama dan diyakini bersama. Ketujuh, keyakinan kelas ditempel di tempat yang strategis atau mudah dilihat di dalam ruang kelas. Bisa juga daftar keyakinan kelas itu didesain dan dicetak dalam bentuk yang unik.

Contohnya adalah poin keyakinan kelas yang dibuat guru dan murid siswa kelas IV SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo. Ada enam keyakinan kelas yang menjadi kesepakatan bersama serta dilengkapi tanda tangan guru dan murid kelas IV. Keenam poin keyakinan kelas itu adalah senantiasa menghormati orang lain; berkomitmen terhadap setiap tugas yang diberikan oleh guru dan kelompok; senantiasa membantu; disiplin belajar dan beribadah; dan prokes harga mati.

Setelah keyakinan kelas terbentuk, setiap hari guru bisa membacakan keyakinan kelas tersebut sebelum pelajaran dimulai. Guru bisa meminta murid untuk membacakan secara bergantian agar murid dapat mengingat setiap pernyataan yang telah tertulis dalam keyakinan kelas. Selain itu, perlu ada pendalaman setiap poin keyakinan kelas dengan berbagai kegiatan konkret agar murid lebih mudah memahami setiap pernyataan dalam keyakinan kelas tersebut.

Dampak dari keyakinan kelas yang dirancang dan diterapkan di sekolah adalah terwujudnya budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif merupakan bentuk dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diimplementasikan di sekolah.

Esai ini ditulis Andi Arfianto, guru Kelas IV SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya