SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Medical Emergency Rescue Commitee (Mer-C) membantah kabar kalau ada anggotanya yang tewas. Menurut Mer-C kabar yang berhembus tersebut hanya isu belaka.

“Itu hanya isu, belum terbukti kebenarannya karena belum ada laporan resmi dari pihak kita yang ada disana,” ujar Chief Presidium Mer-C, Sardini Abdul Murad di kantornya Jl Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Senin (31/5).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Menurut Sardini, terakhir kali terjadi kontak dengan relawan yang ikut dalam kapal Armada Kebebasan pada pukul 00.00 WIB. Saat itu, posisi mereka tengah berusaha menaikan jangkar.

“Kontak terakhir pukul 12.00 malam tadi. Itu lewat sms dengan memberitahukan mereka sedang menaikkan jangkar,” terangnya.

Israel menyerang kapal Mavi Marmara yang ditumpangi sekitar 700 relawan dari banyak negara itu saat masih berada di kawasan laut internasional. Kini, kapal itu dibawa pihak Israel ke sebuah pelabuhan di Haifa, Israel. Mavi Marmara adalah satu dari 6 kapal Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Ada 12 warga negara Indonesia yang menjadi penumpang kapal. Hingga kini, nasib 12 WNI itu belum jelas.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya