Menziarahi Keteladanan Gus Dur dan Buya Syafii di Pameran Seni Rupa
Berziarah ke sumber nilai-nilai dan keteladanan hidup menjadi ikhtiar mengingat sekaligus menguatkan nilai-nilai kebangsaan.

SOLOPOS.COM - Pemimpin Wihara Mendut Kabupaten Magelang, Biksu Sri Pannavaro Mahathera (kanan), menyimak lukisan dalam pameran Mata Air Bangsa: Persembahan untuk Gus Dur dan Buya Syafii Maarif di Museum OHD, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Pameran diselenggarakan pada 31 Juli-28 November 2022. Pembukaan pameran pada Sabtu (30/7/2022) malam. (Antara/Hari Atmoko)
Solopos.com, MAGELANG – Berziarah ke sumber nilai-nilai dan keteladanan hidup menjadi ikhtiar mengingat sekaligus menguatkan nilai-nilai kebangsaan. Pameran seni rupa Mata Air Bangsa: Persembahan untuk Gus Dur dan Buya Syafii Maarif di Museum Oei Hong Djien (OHD), Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dikemas untuk penziarahan tersebut.
Pameran berlangsung pada 31 Juli-28 November 2022. Kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo, mengatakan pameran memang dikemas untuk menghadirkan keteladanan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada diri K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii.
“Bangsa Indonesia butuh teladan, tetapi sangat sedikit jumlahnya,” kata dia kepada Antara saat pembukaan pameran di Kota Magelang pada Sabtu (30/7/2022) petang. Ketika Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 dan Buya Syafii berpulang pada 27 Mei 2022 ada yang rumpang, bolong, kosong pada keteladan berbangsa dan bernegara.
