SOLOPOS.COM - Candra Malik (berkaus merah) saat latihan bersama kru Burger Kill Band dan Risa Saraswati mempersiapkan Konser Sankala Jiwa, di Bandung, Senin (10/12/2012). Konser Sangkakala Jiwa digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Rabu (12/12/2012). (Istimewa)


Candra Malik (berkaus merah) saat latihan bersama kru Burger Kill Band dan Risa Saraswati mempersiapkan Konser Sankala Jiwa, di Bandung, Senin (10/12/2012). Konser Sangkakala Jiwa digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Rabu (12/12/2012). (Istimewa)

BANDUNG–Sebuah pergelaran musik religi bertajuk Kidung Sufi Sangkakala Djiwa akan digelar di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Rabu (12/12/2012). Dalam pergelaran itu, Candra Malik, akan berkolaborasi dengan para dedengkot musik cadas dan penjaga tradisi Sunda, dengan memadukan musik, puisi, tari dan multimedia. Mereka adalah KOIL Band, Burger Kill, Yuki Pas Band dan Tendo Star Project, Doddy Katamsi eks El Pamas, Sujiwo Tejo, Trie Utami, Karinding Attack, Risa Saraswati, dan Budi Dalto beserta kelompok Sunda Wiwitan. Dia juga mengajak para Sufi Penari Berputar dari Thariqat Naqsabandiy Haqqani.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Dalam siaran pers yang diterima solopos.com, Selasa (11/12/2012), Candra mengungkapkan ide konser ini disulut oleh perbincangan tentang hari kiamat akan terjadi pada Desember 2012 yang telah lama memenuhi meja-meja diskusi di berbagai antero dunia. Sebagian kalangan menghubungkannya dengan penghabisan kalender Suku Maya, sebagian lagi mengaitkan dengan ancaman bahwa Pulau Nibiru yang ditemukan Bangsa Sumeria akan menabrak bumi.

Candra Malik, yang dua tahun terakhir ini memilih untuk menunjukkan identitas kesufiannya setelah 18 tahun merahasiakan diri, mengatakan bahwa dia percaya hari kiamat akan datang, namun tidak dalam waktu dekat. “Dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan, jika ada satu orang saja yang menyebut nama Allah pada hari yang ditentukan sebagai Hari Kiamat, maka Allah akan menundanya hingga 40 tahun. Hari-hari ini, syukurlah, masih cukup banyak yang menyebut nama Allah,” kata dia. Karena itulah, Candra memanfaatkan momen Desember 2012 ini untuk mengajak masyarakat merefleksi diri dalam pertunjukan kontemplatif yang diadakannya bersama Djarum Coklat Extra, Atap Promotions, dan Forum Komunikasi Alumni Pondok Pesantren (Fokal Ponpes).

Menurut Candra, makna kiamat sesungguhnya bukan kehancuran, melainkan kebangkitan. Dia menegaskan, kiamat adalah sebuah era baru kehidupan yang dilandasi refleksi atas yang telah silam, mawasdiri atas yang kini terjadi, dan resolusi atas apa yang akan datang. “Kiamat dialami oleh setiap diri setiap hari. Kiamat tidak menunggu waktu, tidak memandang ruang. Ia datang tiba-tiba, kapan pun, di mana pun, pada siapa pun, dalam keadaan bagaimana pun, dan percuma bertanya: mengapa semua ini terjadi, pun padaku?” kata Candra.

Konser Kidung Sufi Sangkakala Djiwa akan dibuka oleh Candra dengan sebuah puisi, dilanjutkan oleh Budi Dalton bersama komunitas Sunda Wiwitan dengan merapal doa-doa dalam tradisi Kasundan, yaitu rajah ”Mantra Ruwat Bumi”. Sebuah permainan multimedia akan menampakkan terbitnya matahari yang merah menyala bersama munculnya Sujiwo Tejo yang menembangkan ”Pada Suatu Ketika”. Namun, pagi kebahagiaan tidak selalu kemudian cerah seharian. Langit muram durja ketika Risa Sarasvati muncul dengan kidung ”Bilur” yang menuturkan pertaruhan nyawa seorang ibu demi anaknya.

Candra menggambarkan kehidupan di dunia hanyalah fana, dan kefanaan ini selama lamanya. Menurutnya, keseharian mengajarkan cinta dan rindu sebagai kenyataan yang berkelindan. “Penonton akan dibawa tenggelam semakin jauh dalam semesta sunyi lagu ‘Fana Selamanya’ yang ditembangkan Risa setelah BurgerKill hadir menyanyikan ‘Shirathal Mustaqim’ dan ‘Jiwa yang Tenang’. Ketiganya adalah lagu saya dari album Kidung Sufi,” jelas Candra.

Trie Utami akan menemani Candra Malik dan Risa Saraswati dalam lagu ‘Fana Selamanya’, lalu muncul lagi membawakan Mantram Gayatri, sebelum ia berduet dengan Candra dalam lagu ‘Fatwa Rindu’. Menurut Candra, adrenaline pertunjukan akan meningkat ketika Koil naik panggung membawakan dua lagu mereka, ‘Aku Lupa Aku Luka’ dan ‘Kenyataan dalam Dunia Fantasi’. Koil juga akan tampil dalam lagu ‘Allahu Ahad’ ciptaan Candra Malik.

Candra mengucapkan, konser ini diharapkan akan membawa kepada suasana batin betapa hidup ini hanya kepingan yang terasing di lautan, sebagaimana syair lagu ‘Kesepian’ yang memang akan dinyanyikan oleh Yuki Pas Band.

Konser ini akan ditutup dengan lagu ‘Syahadat Cinta’, sebuah lagu tentang penghargaan terhadap agama dan keyakinan setiap manusia. Lagu ini, lanjut Candra, juga akan menjadi sountrack film “Cinta tapi Beda” yang diproduksi oleh Hanung Bramantyo, dengan sutradara Hestu Saputra. Mantram Kawih Pati, dari Karinding Attack, akan menyempurnakan pertunjukan ini. “Besok malam, 12 Desember, saya juga akan soft launching buku saya yang berjudul ‘Makrifat Cinta’,” kata Candra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya