SOLOPOS.COM - Anthony Sinisuka Ginting (Twitter/INA_Badminton)

Solopos.com, JAKARTA – Sukses menjuarai Hylo Open 2022, Minggu, pebulu tangkis nasional Anthony Sinisuka Ginting mengatakan bahwa gelar dari turnamen tersebut secara khusus ia persembahkan untuk ibundanya tercinta.

“Kemenangan ini secara spesial saya persembahkan buat mama (ibu),” kata Ginting dikutip Antara, Senin (7/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Status juara yang diraih Ginting dari Saarbrucken, Jerman, menggandakan koleksi kemenangan pebulu tangkis peringkat enam dunia itu menjadi dua gelar. Hasil positif yang diraih dari turnamen berkategori BWF Super 300 itu tak pelak menjadi kebanggaan dan motivasi tersendiri bagi Ginting untuk kembali menyabet gelar dari turnamen-turnamen lain selanjutnya.

“Pastinya senang saya bisa menjadi juara di turnamen Hylo Open ini. Semoga dari gelar kedua yang saya raih di sepanjang tahun 2022, setelah memenangi Singapura Open, bisa menambah rasa percaya diri saya untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya,” ungkap Ginting.

Upaya Ginting untuk menaiki podium tertinggi di Jerman harus melalui persaingan ketat dan panjang ketika menghadapi unggulan ketiga Chou Tien Chen asal Taiwan. Sebelum mengunci kemenangan dengan tiga game 18-21, 21-11, 24-22, wakil Indonesia terlebih dulu kehilangan dominasi pada gim pembuka.

Baca Juga: Ini Komentar Pelatih Seusai Anthony Ginting Juara di Hylo Open 2022

Menurut Ginting, pada game pertama ia terbawa ke ritme dan pola permainan yang dikembangkan Chou sehingga kesulitan mengembangkan strategi sendiri. Akibatnya dirinya kehilangan banyak peluang untuk mendulang poin dan tak bisa mengejar ketertinggalan.

“Meskipun kalah, saya sudah mulai bisa membawa Chou masuk ke pola dan ritme permainan saya. Begitu juga di game kedua, saya bisa lebih yakin karena Chou terbawa dan mengikuti ritme permainan yang saya kembangkan,” ujar Ginting.

Titik balik terjadi pada gim ketiga saat Ginting kehilangan kendali permainan akibat kurang tenang saat posisinya sudah memimpin. Ia menjadi lebih tergesa-gesa untuk mengangkat dan mendorong shuttlecock, yang tak disadari justru membuat Chou lebih nyaman dan sanggup menyamakan kedudukan 20-20.

Baca Juga: Daftar Peringkat Dunia BWF Hari Ini: Apriyani/Siti Fadia Tembus 15 Besar Dunia

Meski selanjutnya, terjadi drama ketika Chou dihentikan oleh umpire akibat raketnya menyentuh lantai lapangan saat asik adu pengembalian dengan Ginting di depan net. Chou langsung bereaksi dengan melayangkan protes kepada umpire mengingat ia berada dalam poin kritis 23-22, namun keputusan juri tak bisa dianulir dan poin penentu kemenangan pun berpihak pada wakil Indonesia.

“Buat saya, keputusan umpire tersebut tidak membuat saya terganggu. Tapi itu memang momen yang kurang menguntungkan buat Chou, karena hal itu terjadi di poin kritis. Saya pun pernah merasakannya hal seperti itu pada final Hong Kong Open lalu,” tutur Ginting soal insiden tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya