SOLOPOS.COM - Istri Novel Baswedan, Rina Emilda, menunjukkan foto suaminya saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (28/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

LBH Jakarta mengatakan seharusnya Presiden Jokowi-lah yang meminta bertemu istri Novel Baswedan.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif LBH Jakarta Alghifari Aqsa menyatakan seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta bertemu dengan Rina Emilda, istri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Saat ini, Istana belum merespons keinginan Rina untuk bertemu Presiden.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Mengenai kepastian kapan bisa bertemu dengan Presiden melalui Johan Budi, menurut saya seharusnya Presiden yang meminta untuk bertemu,” kata Alghifari saat konferensi pers terkait perkembangan kondisi kesehatan Novel Baswedan dan penanganan kasus penyerangan Novel di kediaman Novel di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8/2017).

Dalam konferensi pers itu juga dihadiri oleh Rina Emilda, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, aktivis HAM Haris Azhar, Wakil Koordinator Bidang Advokasi Kontras Putri Kanesia, dan Hasan perwakilan masyarakat di sekitar kediaman Novel.

Kemudian, ia pun membandingkan dengan peristiwa penyerangan dengan pembacokan terhadap aktivis antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun pada 2010 lalu. “Kami 2010 mendamping Tama aktivis ICW yang dibacok setelah menonton bola dan ketika itu dia baru saja beberapa hari melaporkan kasus rekening gendut pihak Kepolisian ke KPK,” tuturnya.

Menurut dia, saat itu tidak sampai satu hari setelah penyerangan itu Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono langsung mendatangi salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan untuk menjenguk Tama. Kemudian, SBY memerintahkan Kapolri dan Kapolda saat itu untuk segera diungkap terkait kasus penyerangan terhadap Tama itu.

“Sebenarnya kalau saya bandingkan harusnya Presiden Jokowi yang bertemu dengan Novel dan keluarga. Tetapi tidak apa lah hari ini keluarga Novel punya fokus dan harapan kalau mereka yang ingin menyampaikan langsung ke Presiden Jokowi walaupun kasus Tama juga tidak terungkap sampai sekarang,” ucap Alghifari.

Rina meminta Presiden membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus penyerangan terhadap suaminya. “Harapan pertama adalah segera ada perhatian Bapak Presiden membentuk TGPF agar bisa melihat fakta-fakta penyiraman air keras ini secara objektif,” kata Emilda.

“Yang kedua, apabila perkara terungkap, tidak terjadi lagi peristiwa teror kepada penegak hukum seperti saya,” kata Emilda.

Ia menyatakan bahwa dirinya masih menunggu respons dari Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo membahas penuntasan kasus penyerangan terhadap suaminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya