SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> – Kemarau panjang selama lebih dari tujuh bulan membuat para petani mesti memutar otak memanfaatkan area persawahan. Tahun ini untuk kali pertama petani di Desa Dibal Kecamatan Ngemplak, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180828/492/936484/disergap-dan-mobil-ditembak-pengedar-narkoba-boyolali-lolos" title="Disergap dan Mobil Ditembak, Pengedar Narkoba Boyolali Lolos">Boyolali,</a> memilih menanam sawi dan kangkung sambil menunggu hujan. Pasokan air dinilai belum memadahi untuk musim tanaman padi periode berikutnya.</p><p>Salah satu petani di Desa Dibal, Ratno, 50, mengatakan tahun ini dia mencoba menanam sawi. Langkah ini ditempuh karena hujan tak kunjung datang. &ldquo;Kalau dulu kan perkiraan musim jelas, kapan hujan kapan kemarau, jadi tandur bisa diperkirakan,&rdquo; kata dia ketika berbincang dengan reporter&nbsp;<em>Solopos.com</em>, Nadia Lutfiana Mawarni, Kamis (6/9/2018).&nbsp; Bagi Ratno, penghasilan dari menanam sawi masih lebih baik <em>ketimbang</em> menganggur. Sehari-hari dia menggarap dua petak sawah yang merupakan lahan bengkok kepala desa.</p><p>Ratno mulai menanam sawi hampir tiga bulan lalu bermodal mesin diesel untuk memompa air dari sumur pantek. Untuk memenuhi kebutuhan air di area persawahan, Ratno menghabiskan dua liter bensin untuk 1.000 meter persegi area persawahan. Ratno mengaku sembari menunggu hujan, dia akan terus menanam sawi dan kangkung. Rata-rata kangkung dapat dipanen setelah 30 hari, sementara sawi bisa panen setelah 1,5 bulan.</p><p>Ratno mengaku tak memperhitungkan keuntungan dalam menanam <a href="http://viral.solopos.com/read/20180709/486/926987/viral-gaun-pengantin-unik-dari-sawi-putih" title="Viral Gaun Pengantin Unik dari Sawi Putih">sawi</a> dan kangkung ini. &ldquo;Yang penting bisa untuk <em>ngobahne</em> [memutar modal],&rdquo; kata dia. Langkah Ratno ini juga ditiru oleh petani lain, Kuntanto, 34. Sejak Ramadan lalu, Kuntanto sudah beralih dari bertanam<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/493/907500/penanaman-padi-raja-lele-hasil-mutasi-genetik-di-klaten-diperluas" title="Penanaman Padi Raja Lele Hasil Mutasi Genetik di Klaten Diperluas"> padi</a> menjadi bertanam kangkung. Total hingga kini lahannya sudah tiga kali panen kangkung. Kuntanto mengatakan selama tidak ada hujan dirinya akan terus bertanam kangkung. &ldquo;Belum tahu mau jadi petani kangkung sampai kapan,&rdquo; tandasnya.</p><p>Tahun ini kekeringan di lahan pertanian tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Boyolali. Tercatat di Kecamatan Ngemplak 9 hektare lahan mengalami kekeringan dengan intensitas ringan, sementara 1 hektare lainnya diketahui puso.&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya