SOLOPOS.COM - Espos/Taufiq Sidik Prakoso Penunggang sapi melintasi perkampungan di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Minggu (11/10/2020) sore. Kegiatan yang digelar Paguyuban Nunggang Sapi Jowo Klaten (PNSK) untuk mempopulerkan sapi lokal. (Solopos.com/Taufik Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Para peternak dan pedagang sapi di Klaten memiliki cara tersendiri menghilangkan kejenuhan di tengah pandemi Covid-19. Mereka menggelar kegiatan menunggang sapi lokal atau yang kerap dikenal dengan nama sapi jawa.

Dari kegiatan itu, mereka membentuk paguyuban bernama Paguyuban Nunggang Sapi Jowo Klaten (PNSK). Paguyuban itu terbentuk sebulan terakhir. “Pertama itu hanya untuk hiburan kecil dari lima sampai 10 orang. Kemudian yang lain tahu dan ingin bergabung dan saat ini sudah mencapai puluhan orang,” kata Ketua PNSK, Haryono, saat ditemui wartawan di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Minggu (11/10/2020) sore.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

 

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut menunggangi sapi. (Solopos.com/Taufik Sidik Prakoso)

Kegiatan menunggang sapi bersama-sama itu kini menjadi agenda rutin. Saban Minggu mulai pukul 15.00 WIB-17.00 WIB, mereka menggelar kegiatan tersebut. “Lokasinya berpindah-pindah. Siapa yang siap ditempati, nanti kami datang bersama-sama,” kata dia.

BPCB Jateng Pastikan Situs Cagar Budaya Takkan Tergilas Tol Solo-Jogja

Seperti pada Minggu sore kemarin di Desa Tibayan. Puluhan pedagang dan peternak berkumpul di rumah salah satu warga di desa itu beserta sapi-sapi mereka. Sekitar pukul 15.30 WIB, mereka mulai berkeliling kampung menunggang sapi hingga tiba di Lapangan Tibayan. Punggung sapi diberi pelana seperti kuda agar penunggangnya lebih mudah dan nyaman.

Seorang bocah ikut menunggangi sapi. (Solopos.com/Taufik Sidik Prakoso)

Bikin Penasaran

Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun ikut menunggang sapi. Sepanjang kegiatan digelar, para peserta diminta mengenakan masker sebagai bentuk ketaatan pda protokol kesehatan Covid-19. Ada 60 sapi jawa serta 10 sapi metal yang ditunggangi. Tak ayal, kegiatan itu mengundang perhatian warga yang penasaran, mereka berduyun-duyun datang ke Lapangan Tibayan.

Kegiatan itu jadi hiburan alternatif warga yang bosan di rumah saja di tengah pandemi. Selain itu, kegiatan digelar untuk menghilangkan kejenuhan yang dialami para pedagang dan peternak sapi di tengah pandemi.

Nasib SD di Klaten, Tergantung Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka SMP

Haryono mengakui pasar penjualan sapi cenderung sepi terutama sapi penggemukan. Kegiatan hajatan yang sempat dilarang membuat sapi-sapi peternak tak laku. “Jujur pasar lesu. Alhamdulillah saat Idul Adha kemarin tidak terpengaruh. Ini menjadi hiburan juga bagi kami di tengah pasar lesu,” kata Haryono.

Memopulerkan Sapi Jawa

Tujuan lain kegiatan dari tersebut adalah memopulerkan kembali sapi jawa. Haryono menuturkan sapi lokal saat ini mulai ditinggalkan. “Di Klaten sapi jawa mulai ditinggalkan, kalah sama sapi jenis lainnya seperti limosin. Harapan kami dari kegiatan ini sapi jawa bisa berkembang lagi seperti zaman dulu,” kata dia.

Salah satu penggemar sapi jawa, Joko, 43, mengatakan salah satu keunggulan sapi jawa yakni memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dibandingkan jenis sapi lainnya. “Ikut kegiatan seperti ini bisa menghilangkan stres,” kata dia.

Pameran Lukisan di Monumen Juang 45 Klaten Ramai, Perupa Muda dan Kawula Muda Antusias

Menunggangi sapi berkeliling desa. (solopos.com/Taufik Sidik Prakoso)

Salah satu pedagang sapi, Antok, mengaku sejak ada kegiatan menunggang sapi, peminat sapi lokal meningkat. Otomatis harga sapi lokal ikut terdongkrak. “Kemarin-kemarin itu penggemarnya sepi. Sekarang peminatnya bertambah. Harganya juga meningkat kisaran Rp4 juta sampai Rp5 juta,” kata pedagang asal Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom tersebut.

Di antara orang dewas menunggang sapi, ada seorang bocah yang ikut serta. Namanya Kaka, usianya baru 10 tahun. Sudah sebulan ini ia ikut kegiatan menunggang sapi. “Selama ini sih tidak pernah jatuh. Saya juga tidak takut. Rasanya senang. ini juga biar tidak jenuh di rumah terus,” kata bocah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya