SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat berbincang dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10/2020). (Istimewa/Dokumentasi Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, akan memberikan tambahan 10.000 ton pupuk untuk petani di Kabupaten Karanganyar. Dia menyampaikan hal itu saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10/2020).

Saat itu, Syahrul didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah; Anggota DPD RI, Denty Eko Widi Pratiwi; dan lain-lain. "Pupuk kenapa? Ayo selesaikan. Sepanjang kalian ikuti SOP [prosedur operasi standar]. Kalau kamu mau 10.000 ton, selesaikan permintaan. Saya tanda tangan sekarang. Jangan pulang dari sini kalau tidak selesai pupuk mu," kata Syahrul kepada Direktur Pupuk dan Pestisida, Muhammad Hatta, saat memberikan sambutan sembari terkekeh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

5.962 UMKM Karanganyar Daftar Bantuan Sosial Tahap 6, Tahap 7 Dibuka Pada Tanggal Ini

Syahrul seolah terganggu dengan pernyataan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat memberikan sambutan. Bupati menyebut petani di Kabupaten Karanganyar kesulitan mendapatkan pupuk, terutama saat musim tanam (MT) III seperti saat ini. Mendengar keluhan itu, Syahrul yang pernah mendapat penghargaan lurah teladan, camat teladan se-Indonesia tergelitik.

"Pak Bupati bilang pupuk bermasalah [kurang] di sini. Ayo Pak Direktur, selesaikan 100 persen ya. Kalau kamu mau 10.000 [ton] karena kekurangan dan itu yang mau dipakai, selesaikan yang 10.000 [ton] itu. Ini hari tanda tangan ya. Nanti saya tanggung jawab. Kalau mau 15.000 [ton] saya tanda tangan sekarang," ujarnya lagi.

Gunakan Sesuai Ketentuan

Syahrul mengaku akan menyanggupi permintaan tersebut dengan catatan, pupuk tersebut digunakan sesuai aturan berlaku. Dia mencontohkan pupuk yang seharusnya digunakan untuk sawah maka tidak boleh dimanfaatkan untuk perkebunan. Pemerintah pusat tidak memberikan subsidi pupuk untuk perkebunan.

5.962 UMKM Karanganyar Daftar Bantuan Sosial Tahap 6, Tahap 7 Dibuka Pada Tanggal Ini

"Sepanjang mengikuti SOP dan enggak boleh korupsi. Yang tadinya untuk sawah dibawa ke kebun tuh korupsi. Enggak masuk itu. Subsidi enggak masuk ke sana. Bisa ditangkap Kajari," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memanfaatkan momen kunker Menteri Pertanian menyampaikan kendala petani saat MT III saat ini. Salah satu kendala yang dialami jumlah pupuk tidak mencukupi kebutuhan petani. "Masalahnya hanya sederhana Pak Menteri, lagi-lagi setiap menjelang masa tanam, MT III yang sekarang ini. Pupuknya selalu kurang. Pupuknya selalu kurang," ungkap Bupati saat memberikan sambutan.

Juliyatmono menyampaikan angin segar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) perihal tambahan kuota pupuk. Beberapa waktu lalu, Juliyatmono menyebut tambahan kuota se-Jateng 200.000-an ton. Tetapi, dia mengaku belum mengetahui jatah untuk Karanganyar. "Alhamdulillah kami mengajukan ke provinsi ada tambahan kuota pupuk. Kalau pupuk terpenuhi bagus Pak. Petani itu gampang, suruh tanam apa pun tetap siap sepanjang pupuk dan pasar ada," ungkapnya.

Hendak Nyalip Tronton, Ambulans Sasak Truk di Jalan Solo-Purwodadi

Yuli, sapaan akrabnya, menyampaikan Kabupaten Karanganyar mengalami surplus beras 150.000 ton tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya