SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian Suswono melambaikan tangan setibanya di KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2013). Suswono diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di kementannya yang melibatkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Menteri Pertanian Suswono melambaikan tangan setibanya di KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2013). Suswono diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di kementannya yang melibatkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Suswono, Rabu (3/7/2013), melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perikanan dan Peternakan Sudan Faisal Hassan Ibrahim di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Dalam kesempatan itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut membuka peluang bagi Sudan untuk memasok daging sapi ke Indonesia.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Peluang bagi Sudan itu diungkapkan Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini yang turut mendampingi Suswono menerima Menteri Perikanan dan Peternakan Sudan. Menurutnya, sejak awal pertemuan itu pemerintah Sudan sudah berencana memasukkan produk daging sapi mereka ke Indonesia yang kebutuhan dagingnya mencapai 485.000 ton/tahun.

“Pertemuan tersebut adalah sebagai tindak lanjut perjanjian bilateral di sektor pertanian yang sudah dilakukan kedua belah pihak beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan ini, pemerintah Sudan menyampaikan keinginan mereka untuk berpartisipasi dalam menyediakan daging sapi di Indonesia,” katanya.

Namun, Banun menuturkan, rencana mereka masih terbentur dengan aturan yang sedang berlaku di Indonesia. Salah satu aturan yang menghambat tersebut adalah saat ini Indonesia masih menganut sistem Country Base, bukan Zone Base. Artinya untuk dapat masuk ke Indonesia, pihak Sudan harus mampu meyakinkan bahwa seluruh wilayahnya aman dari penyakit ternak.

Country Base yang dianut Indonesia adalah impor sapi dilakukan di suatu negara yang seluruh wilayahnya bebas dari penyakit ternak, contoh negara ini adalah Australia dan Selandia Baru,” ungkapnya.

Sedangkan, Sudan sendiri masih berada dalam kategori Zone Base, yang artinya hanya zona tertentu di wilayah negara tersebut yang memang sudah terbebas dari penyakit ternak. Beberapa negara yang masih dalam kategori ini antara lain Amerika Serikat dan India.

Selain itu, Banun juga menambahkan, kerja sama yang dilakukan dengan Sudan tidak hanya mengenai pasokan daging sapi saja, tetapi juga adanya kerjasama di bidang perkarantinaan. “Pada Mei 2013, pihak Sudan sudah mengirim dua petugas karantina untuk dilatih di instalasi kami di Cikarang, selain itu Sudan juga mengundang tim Badan Karantina Kementerian Pertanian ke Negaranya untuk membantu menyelesaikan masalah penyakit mulut dan kuku pada ternak di wilayah tersebut,”ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya