SOLOPOS.COM - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8/2022). (ANTARA/Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Solopos.com JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim negosiasi dengan pabrikan mobil listrik asal AS, Tesla Inc. menunjukkan kemajuan.

Namun Luhut tidak mengungkapkan detail kemajuan tersebut dengan alasan pemerintah Indonesia masih terikat perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement (NDA) dengan Tesla.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita masih NDA tapi saya katakan kita punya kemajuan yang sangat maju,” katanya sambil tersenyum.

Luhut enggan menjawab pertanyaan soal minat Tesla untuk membangun pabrik di Indonesia.

Lagi-lagi hal itu dianggap sebagai kerahasiaan yang harus ia jaga karena menghormati Tesla.

Luhut sendiri menyampaikan kebijakan pemberian bantuan pemerintah dan insentif fiskal untuk kendaraan listrik atau kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) diharapkan bisa menjadi daya tarik investasi bagi para produsen kendaraan listrik.

Ia juga mengakui tengah melakukan negosiasi dengan Tesla dan perusahaan asal China BYD untuk bisa masuk dan berinvestasi di Tanah Air.

Selain kedua perusahaan mobil listrik tersebut, Indonesia telah memiliki pabrik mobil yang sudah memproduksi mobil listrik yakni Hyundai dan Wuling.

Luhut bahkan menyebut Hyundai akan membangun pabrik barunya.

“Hyundai sudah (berencana bangun pabrik baru). Wuling kan kita lihat memang bagus. Satu lagi target BYD, kita harapkan bisa masuk,” kata Luhut seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa (21/3/2023).

Untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik, pemerintah memberikan bantuan insentif pembelian KBLBB untuk motor listrik dan konversi ke motor listrik yang mulai berlaku Senin (20/3/2023).

Adapun bantuan untuk mobil dan bus listrik akan diumumkan pada 1 April 2023.

Insentif tersebut terdiri dari Rp7 juta per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru serta Rp7 juta per unit untuk konversi 50.000 unit sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.

Beberapa dealer sepeda motor listrik di Solo saat ini sudah membuka pendaftaran untuk para pembeli agar bisa mendapatkan subsidi, meskipun masih ada dealer motor listrik yang masih belum menerapkan subsidi tersebut.

Subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta dari pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyasar para pelaku industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekaligus mereka yang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Warga biasa juga tetap mendapatkan subsidi dengan menyerahkan beberapa persyaratan tetapi nantinya akan dipilih oleh pemerintah.

Bagian penjualan Spedmot Listrik Solo, Harsini, kepada Solopos.com, Senin (20/3/2023), menyebut sudah menampung para warga yang ingin mendapatkan subsidi motor listrik dari pemerintah sejak pekan lalu. Mereka akan membayar Rp500.000 untuk uang muka dan beberapa persyaratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya