SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOGOR — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Hal ini berdasarkan inflasi pangan Indonesia yang turun selama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

“Pencapaian luar biasa 4 tahun ini soal pangan negara kita, melompati 12 negara besar seperti negara Jerman, China, dan negara besar lainya,” kata Amran di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (24/1/2019).

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Belum lagi, produk domestik bruto (PDB) pertanian terus mengalami kenaikan sejak 2013 sebesar Rp900 triliun hingga 2018 menjadi Rp1.460 triliun. Menurut Amran, lompatan PDB pertanian merupakan suatu capaian luar biasa dan sudah divalidasi dan ditandatangani oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Pencapaian di bawah pemerintahan Jokowi-JK selama 4 tahun ini disebut terjadi dengan kerja sama semua pihak yang terlibat mendukung kerja Kementerian Pertanian. “Kenaikan PDB Pertanian ini, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dari 222 negara. Ini hasil kerja kita semua dan tidak mudah capaian yang kita dapat, kalau diakumulasi capai Rp130 triliun separuh dari APBN kita,” jelas Amran.

Dia mengatakan pemerintah tidak tinggal diam juga soal mafia pangan yang merugikan para petani di negeri ini. Yang disebut mafia oleh Amran adalah mereka yang bermain di sektor pertanian.

Amran menyebutkan ada 782 kasus ditangani yang sudah diproses hukum di pengadilan. Kasus paling miris adalah mafia yang memainkan pupuk, yaitu memberikan pupuk palsu untuk para petani sehingga petani merugi. “Yang dipenjara ada 409 orang, itu tidak mudah dan bukan pekerjaan kecil.”

Kementerian Pertanian pun telah mengantisipasi gagal panen yang disebabkan bencana alam seperti banjir dan kekeringan dengan memberikan program asuransi kepada para petani.

Jadi, kata Mentan, para petani yang sudah mengansuransikan lahan pertanian terkena bencana alam banjir dan kekeringan bisa digantikan kerugiannya karena Kementerian Pertanian menyediakan 1 juta hektare lahan per tahun.

“Sudah terserap 80 persen hingga 90 persen, mungkin sekarang sudah mencapai 100 persen. Kalau untuk pancaroba kita sudah antisipasi,” kata Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya